IDEJABAR - Cipondok Subang Jawa Barat ramai dibicarakan setelah tejradi longsor tepat di wilayah Mata Air Cipondok Subang pada pekan lalu, dalam kejadian itu 2 orang tewas dan puluhan orang mengalami luka hingga kehilangan tempat tinggal.
Banyak yang ingin mengetahui apa sebenarnya yang menjadi penyebab longsor mata air Cipondok Subang tersebut, karena banyak yang menganggap longsor diakibatkan oleh aktivitas perusahaan dan juga ulah sebagian warga setempat yang beraktivitas di sekitar wilayah tersebut.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi melalui Kepala Koordinator PVMBG Gerakan Tanah Wilayah Barat, Sumaryono mengatakan, peristiwa longsor di wilayah itu terjadi bukan disebabkan debris flow atau banjir bandang Sungai Cipunagara, dan aktivitas perusahaan air minum swasta dan pemda.
Baca Juga: Mata Air Cipondok Subang Jabar Terkena Longsor, 15 Ribu Pelanggan PDAM di Subang Terancam Terganggu
Baca Juga: Waduh Belasan Rumah Roboh, Akibat Hujan BPBD Kota Tasik Fokus Di Tiga Daerah Rawan Bencana
Diungkapkan Sumaryono kepada wartawan pada Kamis 11 Januari 2024, bahwa secara morfologi, daerah lokasi longsor memang rawan. Adapun, daerah inj juga merupakan cekungan sehingga terjadi akumulasi air dari dataran yang lebih tinggi ke daerah dimaksud.
"Curah hujan juga pada hari tersebut sangat tinggi sekali. Info dari BMKG dalam 2 hari mencapai 200 mm artinya hujan yang biasanya 200 mm itu dalam 15 - 20 hari diturunkan dalam 2 hari," katanya saat memberi penjelasan.
Dalam proses investigasi terkait peristiwa bencana alam tersebut, PVBMG menemukan bahwa lereng di lokasi itu terjal dan lokasi tersebut secara morfologi menunjukan adanya longsoran lama.