Network
IDEJABAR. Sejak Pemprov Jabar menetapkan status siaga darurat bencana untuk 27 kota dan kabupaten mulai 9 November 2023 hingga 31 Mei 2024, Pj. Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengajak semua stakeholders agar fokus pada upaya antisipasi bencana alam. Pj. Gubernur meminta agar 27 kota dan kabupaten di Jabar agar meningkatkan kesiagaan terhadap potensi terjadinya bencana alam khususnya banjir dan longsor.
Hal itu diungkapkan saat Bey menjadi inspektur upacara Apel Kesiapsiagaan Bencana Alam di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Jumat (8/12/2023).
Siaga Darurat Bencana: 9 November 2023 - 31 Mei 2024
Sebelumnya, saat melantik tiga pemimpin daerah, Bey meminta perhatian serius menghadapi musim hujan di hampir seluruh wilayah Jabar. Pasalnya, kata Bey, memasuki musim hujan Jawa Barat memiliki daerah-daerah yang rawan bencana. Oleh karena itu, musim hujan yang kini telah memasuki di hampir seluruh wilayah Jabar harus menjadi perhatian serius kepala daerah.
"Perlunya pemerintah, TNI/Polri, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota, unsur organisasi kemasyarakatan dan semua komponen masyarakat melaksanakan upaya-upaya penanggulangan bencana yang bersifat cepat, tepat, dan terpadu sehingga mampu menghilangkan atau meminimalkan dampak bencana," ujar Bey Machmudin.
Status siaga darurat bencana diterbitkan melalui SK Gubernur nomor 360/Kep.764-BPBD/2023 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Banjir Bandang, Cuaca Ekstrem, Gelombang Ekstrem dan Abrasi, serta Tanah Longsor di Jawa Barat.
"Hari ini Pemprov Jabar dan Forkopimda melaksanakan apel siaga. Tadi kita lihat bersama semuanya sidah siap dan tentunya kita harap masyarakat kooperatif, artinya mematuhi aturan-aturan di lapangan," katanya.
Secara khusus, Bey mengapresiasi Pemda Kabupaten Bandung Barat, beserta TNI/Polri yang telah bergerak cepat menangani longsor di Kecamatan Cililin belum lama ini.
