Inilah Hasil Survei Kalangan Milenial Jabar, PDIP Geser PKS Diposisi Teratas

- 6 Januari 2024, 15:36 WIB
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Barat (PDIP Jabar) berhasil menggeser posisi PKS
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Barat (PDIP Jabar) berhasil menggeser posisi PKS /pdip

IDEJABAR - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Barat (PDIP Jabar) berhasil mengeser posisi PKS untuk partai teratas yang dipilih kalangan mahasiswa, milenial di Jabar. Bankan partai Gerinda yang asalnya diposisi ke dua.kini harus bergeser ke posisi enam pilihan mahasiswa.

Naiknya posisi PDIP Jabar dikaum milenial itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kaukus Journalis untuk Demokrasi Jabar (KJD) kepada 400 responden dari lapisan masyarakat Jabar, berumur 17 tahun s.d 35 tahun. Survei dilakukan dengan metode random sampling, serta memiliki margin error sebesar 0,3 persen. Survei dilakukan saat Bulan Desember 2023.

PKS Jabar dalam posisi teratas survei meraup nilai 59%,, disusul partai Gerindra berada meraih 30 %,, kemudian PDIP dengan nilai 13%, pada Bulan November 2023, kini melesat naik ke angka 38 %, berbeda tipis dengan PKS Jabar yang asalnya 59 % kini hanya 36%, terlebih Partai Gerindra. Kini tersusul oleh PKB dan Golkar. Namun perolehan angka fantastis diraih suara Golput, yang mencapai 63%.

Baca Juga: Hasil Survei Jurnalis Jabar, Politisi Golkar Tb Ace Hasan Masuk Radar Disukai Mahasiswa

Baca Juga: Capres dari Partai 'Wong Cilik', Ganjar Pranowo Diprediksi Bakal Perkuat Bansos

Baca Juga: HEBAT! Ganjar Pranowo - Mahfud MD Jamin Lulusan SMK Langsung Kerja, Ini yang akan Dilakukan Ganjar

Koordinator Analis KJD Arief Pratama mengatakan, survei sengaja dilakukan untuk melihat kecenderungan kaum milenial memilih partai politik.

“Kaum milineal ini pemilih terbesar, di Jabar, karena itu partai mana yang meraih suara milineal berpotensi menang,” ucap Arief. Hasil survei KJD juga, menurut Arief, menyatakan sebanyak 63% bersikap tidak memilih satu pun partai politik yang dipercaya.

“Ternyata angka nihilnya masih tinggi. Alasannya, anggota partai jika terpilih hanya mementingkan kepentingan pribadi, kemudian banyak terjadi korupsi, dan kinerjanya tidak terasa oleh rakyat, sehingga mereka lebih Golput,” katanya.***

Editor: Adin Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah