Program Ganjar - Mahfud Dinilai Lebih Realistis, 21 Programnya Diprioritaskan untuk Rakyat

- 27 Desember 2023, 17:49 WIB
Ganjar dan Mahfud mengunjungi masyarakat di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa TImur
Ganjar dan Mahfud mengunjungi masyarakat di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa TImur /Ganjarpranowo

IDEJABAR - Program Ganjar Pranowo tak tanggung tanggung ada 21 program untuk rakyat, kebijakan yang menyisir kalangan bawah itu termasuk program unggulan di banding program pasangan lain.

Ekonom CORE, Akhmad Akbar Susanto mengatakan, Program 21 Kebijakan milik pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD lebih baik daripada program makan siang gratis dari paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

“Program Ganjar yang 21 itu agak mendingan kalo dibandingkan Program Prabowo yang muter-muter di makan siang. Tapi masih perlu diuji gagasan detailnya,” kata Akbar pada wartawan, Rabu 27 Desember 2023.

Baca Juga: Bantuan Kemanusiaan Terus Mengalir ke BAZNAS, Kali Ini Dari Unilever sebesar Rp 3 Miliar

Bicara besaran anggaran, Akbar mengingatkan bahwa anggaran pemerintah itu terbatas. Calon pemimpin harus realistis dalam membuat program dan penganggaran jika mereka nanti terpilih menjadi Presiden dan Wakil.

“Yang perlu diingat oleh masing-masing calon adalah bahwa anggaran pemerintah itu terbatas. Pasangan manapun semestinya tidak terlalu mudah membuat janji yang tidak bisa direalisasikan,“ kata Akbar.

Anggaran dan program yang dimiliki paslon, sekali lagi harus realistis dan melihat kebutuhan masyarakat kedepan. Karena ruang untuk modifikasi anggaran sangat rendah. “Sekedar contoh. Tahun 2024, total anggaran belanja dalam APBN kita hanya Rp3.300-an triliun. Dari jumlah ini, hanya 28 persen yang bersifat diskresioner (bisa diutak-atik secara bebas). Lainnya, sudah dipatok-patok untuk berbagai urusan yang nonkresionari,” jelas Akbar.

Termasuk soal gagasan makan siang gratis yang menurut Akbar tidak realistis. “Bayangkan, dari anggaran yang hanya Rp900 triliun yang bersifat diskresioner, apa jadinya kalau Rp400an triliun dihabiskan hanya untuk makan siang gratis,“ jelas Akbar.

Program yang besar tentu membutuhkan pendanaan yang besar. Salah satu ide untuk menaikkan pendapatan pajak, menurut Akbar, tidak mudah. “Berdasarkan pengalaman selama 20 tahun terakhir, tidak mudah menaikkan pendapatan pajak. Rasio pajak kita tidak pernah lebih dari 12 persen. Artinya, tidak mudah untuk meningkatkan belanja, kecuali dengan utang,” ungkap Akbar.

Halaman:

Editor: Adin Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah