Network
IDEJABAR – Banyak alasan mengapa seseorang memiliki hutang, mulai dari keperluan yang amat sangat mendesak hingga yang kebutuhan lainnya.
Hutang adalah hal yang tak dilarang dalam Islam, tetapi menjadi kewajiban pula bagi yang berutang untuk melunasinya.
Di dalam Islam, mutlak hukumnya untuk membayar utang. Apabila tidak dilaksanakan, maka akan menjadi persoalan saat hisab di akhirat kelak.
Baca Juga: Pesona Kota Bandung : INILAH! Tiga Taman Penuh Cerita dan Bersejarah…
Untuk membayar hutang bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang, justru karena tak punya uang atau lainnya seseorang berutang.
Namun apapun alasannya, hutang tetap wajib dibayar. Sebab masalah hutang yang belum dibayar, akan menjadi beban di akhirat nanti.
Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah).
Islam mengajarkan umatnya untuk berhati-hati dalam berutang. Sebab ketika seseorang meninggal dunia dalam keadaan memiliki hutang, ia tidak akan masuk surga Allah SWT walaupun banyak berbuat kebaikan. Rasulullah SAW besabda, yang artinya:
"Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya (mati) dan dia terbebas dari tiga hal yaitu sombong, ghulul (khianat), dan hutang, maka dia akan masuk surga.” (HR. Ibnu Majah).
