Network
IDEJABAR – Dari banteng perkasa dengan mata melotot, belakangan ini tampaknya Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP), menjadi banteng pesakitan. Dari ketua umum PDIP yang galak, Megawati Sukarnoputri kini tampaknya menjadi ketua umum yang jinak.
Buktinya, Presiden Republik Indonesia (RI) kelima ini tidak bersuara keras, apalagi memecat Gibran Rakabuming Raka, yang terang-benderang “main dua kaki”, menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Padahal ia sudah bersuara keras mengancam akan memecat kader yang “main dua kaki”. Video ancaman ini dapat ditonton dengan mudah di youtube.
Tokoh-tokoh PDIP juga belakangan ini menjadi sasaran berbagai aksi. Baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Bali, diturunkan aparat pemerintah daerah (Pemda) ketika Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja awal bulan ini (01/11/2023).
Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo didatangi aparat kepolisian berseragam lengkap, di kala tidak ada acara di kantor tersebut. Kepada wartawan, Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Rabu silam (8/11/2023) menyatakan kedatangan aparat kepolisian itu tidak wajar.
"Hal ini menurut saya hal yang tidak wajar karena apapun yang dilakukan oleh aparatur negara termasuk TNI, Polri, ASN, kalau tidak ada kegiatan mampir di DPC itu kan hal yang nggak wajar. Tadi siang itu," katanya kepada wartawan, Rabu (8/11/2023).
Yang terbaru adalah, rumah Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dari Fraksi PDIP, di Rafles Hill, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat malam (10/11/2023).
Jumat siang kemarin, Sudin dipanggil KPK sebagai saksi perkara korupsi mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, tetapi ia minta dijadwal ulang pada Rabu depan.
Penyidik KPK rupanya melangkah lebih jauh dengan menggeledah rumah Sudin, tanpa menunggu kesaksiannya pada Rabu pekan depan. Jika sudah digeledah KPK, biasanya tak lama lagi orang itu masuk tahanan!
Kalau Harun Masiku tertangkap, Hasto Jadi Pesakitan
