Megawati Ngamuk: Menuju “Perang Terbuka” PDIP vs Petugas Partai Joko Widodo

- 28 November 2023, 21:35 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato keras pada Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato keras pada Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta. /Antara/Sulthony Hasanuddin/

IDEJABAR – Dalam sehari ini, video pidato Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023), ramai dibicarakan media dan masyarakat yang hobi ngobrol politik.

Kalimat keras dan emosional Megawati, di antaranya ialah, "Mestinya Ibu (menceritakan dirinya sendiri -red) nggak boleh ngomong gitu, tapi sudah jengkel. Tahu nggak, kenapa? Republik penuh dengan pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?"

"Benar tidak? merdekaaa, merdeka, merdeka. Menang kita....? Ganjar-Mahfud satu putaran..?" jerit Mega disambut teriakan para relawan.

Berdasarkan analisis isi terhadap pidato itu, dapat disimpulkan bahwa Megawati telah mengumumkan “perang terbuka” antara PDIP versus petugas partai Jokowi. Kalimat, “Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?" tentu merujuk kepada Jokowi dan Orde Baru adalah musuh terbesar Megawati.

Baca Juga: Ketua KPK Nawawi Pomolango Prioritaskan Tangkap Harun Masiku, Hasto Kristianto Akan Menyusul

Apa yang harus dilakukan terhadap musuh terbesar Megawati? Tentu saja perangi dan taklukkan.

Jokowi Lebih Dulu “Menyerang”

Memerangi sih gampang, tapi menaklukkan yang susah. Pasalnya Jokowi masih memegang kekuasaan eksekutif tertinggi sampai Oktober tahun depan. Ia bisa mengerahkan seluruh sumberdaya yang dimilikinya untuk menangkis serangan PDIP. Dalam beberapa peristiwa, Jokowi malah lebih dulu “menyerang” PDIP.

Misalnya, baliho Ganjar-Mahfud disingkirkan ketika Jokowi melintas di jalan-jalan di Bali (1/11/2023). Kemudian kantor PDIP di Solo, Jawa Tengah, didatangi polisi (8/11/2023). Begitu pula kantor PDIP Provinsi Jawa Barat di Bandung didatangi intel polisi (24/11/23).

Yang juga menyedot perhatian adalah pada pertengahan November ini, mantan Ketua KPK Firli Bahuri tiba-tiba mengumumkan ia telah menandatangani surat perintah pencarian dan penangkapan Harun Masiku, tersangka korupsi yang sudah kabur tiga tahun. Mengapa sudah tiga tahun buron, kok baru ditandatangani surat perintah pencarian dan penangkapannya?

Halaman:

Editor: Edi ES


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah