Wow, Sampah di Lingkungan Gedung Sate Dikelola Jadi Barang Bermanfaat

- 23 Februari 2024, 09:04 WIB
Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat.
Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat. /MapayBandung.com/Mohammad Bagus Rachmadi @bagusrachmadi

IDEJABAR- Di area belakang Gedung Sate, Bandung, ternyata tersedia rumah magot untuk mengelola sampah organik, area pembuatan ecobrick, komposting, biomassa, mesin pembuat pelet pakan, dan lain-lain.

Dengan demikian, sampah dari Gedung sate dan sekitarnya, diproses terlebih dahulu untuk dimanfaatkan kembali. Yang tak dapat diproses, barulah dikirim ke tempat pemrosesan akhir (TPA).

Hal ini disampaikan Penjabat Sekda Provinsi Jawa Barat (Jabar) Taufiq Budi Santoso dalam acara Forum Perangkat Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jabar di Gedung Sate, Bandung, Kamis (22/2/2024).

Baca Juga: Kota Tasikmalaya : Kenaikan Harga Beras Mulai Diikuti Kenaikan Harga Bahan Pokok

Sampah yang dikelola di Gedung Sate berasal dari kantor gubernur, dan area sekitarnya, yakni Lapangan Gasibu, Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Monju), dan area GOR Saparua.

"Sampah di Gedung Sate yang terbesar atau 88 persen berasal dari sampah halaman, saking luasnya halaman gedung tersebut, kemudian Gasibu, Monju, sampai kawasan Saparua. Itu semuanya dikelola di Gedung Sate," kata Taufiq.

Produksi sampah dari area ini cukup besar, mencapai sekitar 1,4 ton per hari. Jenis sampahnya bervariasi. Ada sampah organik, anorganik, dan limbah B3 dari poliklinik milik Pemda Provinsi Jabar yang berada di dalam area Gedung Sate.

Pemprov Jabar menyediakan tiga warna tempat sampah sesuai dengan kategorinya, kemudian sampah dipilah di ruangan khusus, ditimbang, lalu dikirim ke tempat pengolahan.

"Itu semua harus diolah dan kita jadikan produk yang bermanfaat. Hasil akhirnya memang diharapkan bisa diolah kembali dan nanti residu yang kita kirim ke TPA," ujarnya.

Halaman:

Editor: Edi ES


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah