Baca Juga: Pilgub Jabar 2024 : WADUH! Elektabilitas Ridwan Kamil Dibayangi Dedi Mulyadi
Bergabungnya Gerindra ke KTM tentu mengandung konsekwensi politik yakni Calon Bupati yang diusungnya harus CNY. Kesiapan Gerindra untuk menerima “jatah” Wakil Bupati adalah fakta dari konsekwensi politik yang harus diterimanya. Dengan begitu, secara otomatis posisi KH. Atam Rustam sebagai Calon Bupati dari Gerindra terdegradasi. Sehingga, posisi Wakil Bupati secara otomatis menjadi milik Asep Sopari Al Ayubi yang sejak awal di posisikan Gerindra sebagai calon Wakil Bupati.
Di Kota Tasik Gerindra berhasil membangun “Koalisi Gemuk” yang sejak awal didengung-dengungkannya. Parpol yang berhasil gabung dalam “Koalisi Gemuk” itu yakni PBB, PDIP, Nasdem dan parpol non-parlemen yakni Gelora dan Ummat. Sayangnya, hingga saat ini untuk calon pendamping Viman Alfaridzi, calon Wali Kota yang diusung Gerindra, belum mengerucut meski sejumlah nama telah muncul.
Baca Juga: Pilkada Kab Tasik 2024 : WADUH! Koalisi PDIP, PKB, Golkar dan Nasdem Rentan Bubar
Sementara itu, PPP dan PKB Kota Tasik masih terus melakukan proses tahapan penjaringan calon yang telah memasuki tahap akhir. Bahkan di PPP telah mengerucut kepada satu nama, namun di PKB masih ada beberapa nama yang terus ikut proses tahapan.
“Akrobat Politik” Gerindra Di Pilkada Kab. Tasik
Pengamat Politik Anggaran, Nandang Suherman, memprediksi lambatnya proses penetapan siapa yang akan mendampingi Viman di Pilkada Kota Tasik oleh Gerindra, bisa difahami. Pasalnya, kata Nandang, jika Gerindra “keukeuh” Viman harus di posisi Calon Wali Kota, maka Gerindra harus mencari Calon Wakilnya yang mampu menaikan pamor Viman. Pasalnya, kata Nandang, berdasarkan beberapa hasil survey yang ada, posisi Viman masih jauh dibawah Calon Wali Kota lainnya.
![](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/06/12/2366916640.jpg)
“Ingat ini kan Pemilihan Wali Kota, bukan Pileg. Keberadaan figur atau sosok calon yang diusungnya itu sangat menentukan. Dan tentu parpol dalam menentukan pasangan atau membangun koalisinya pun tidak parsial,” tutur Nandang kepada IDEJABAR via pesan elektriknya, Selasa, (11/06/24).
Yang perlu diamati, tutur Nandang, dalam proses Pikada Kab. Tasik sekarang ini, Gerindra telah melakukan “akrobat politik”. Sebagai pemenang Pileg dan peraih kursi terbanyak di Dewan, kata Nandang, Gerindra sejak awal telah mematok Calon Bupati. Tapi dalam membangun koalisi dengan parpol lain tidak semulus di Kota Tasik, akhirnya Gerindra bergabung ke koalisi yang sudah terbangun yakni KTM.
Baca Juga: Pilkada Kab. Tasik 2024 : WOW! Akhirnya, PDIP, PKB, Golkar dan Nasdem Bersatu