Dianggap Menodai Tradisi, Anang Hermansyah Minta Maaf Atas Penampilannya di GBK, Akui Tidak Menawarkan Diri

- 13 Juni 2024, 21:31 WIB
Permohonan maaf dan penjelasan Anang Hermansyah atas penampilannya di GBK. / Tangkap layar Instagram/@ananghijau
Permohonan maaf dan penjelasan Anang Hermansyah atas penampilannya di GBK. / Tangkap layar Instagram/@ananghijau /

Ada hal yang membuat Anang dan Ashanty galau, yakni ketika panitia meminta mereka nyanyikan 1 lagu milik mereka sendiri. Mereka sempat merasa tidak yakin, pasalnya lagu-lagu mereka bernada slow dan percintaan, sehingga tidak cocok dinyanyikan di acara tersebut.

Karena lagu yang diminta panitia lagu bebas dan bukan lagu kebangsaan, akhirnya dipilihlah lagu "Rindu Ini", karena itu merupakan lagu Anang yang memiliki tempo cepat. Lagu tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari panitia.

Baca Juga: ASUS Zenfone 11 Ultra dengan Teknologi AI Telah Hadir di Pasar Indonesia

Saat chek sound, Anang dan Ashanty masih ragu untuk menampilkan lagu “Rindu Ini”. Tetapi sudah terlanjur masuk dalam rangkaian acara dan tidak bisa dibatalkan.“Salah kita tidak mau push, karena kita tidak mau jadi artis yang nanti dibilang tidak profesional dan banyak maunya. Sudah ditawarin juga menjadi suatu kebanggaan buat kami,” ungkap Anang.

Anang dan Ashanty Diangap Menodai Momen Sakral

Sesuai tradisi, di momen sakral itu "Tanah Airku" atau "Indonesia Pusaka" lagu yang dikumandangkan ketika para pemain Timnas Indonesia berdiri membentuk lingkaran di tengah lapangan. Sedangkan Anang dan Ashanty justru membawakan lagu pribadi yang tidak sesuai suasana.

"Tidak ada niatan sedikit pun untuk menodai malam kemenangan dengan menyanyikan lagu yang tidak sesuai, apalagi meninggalkan arena," lanjutnya.

Dengan kejadian itersebut, Anang dan Ashanty berharap panitia penyelenggara bisa memberikan arahan yang lebih lengkap dan jelas. Selain itu mereka juga merasa bersalah karena tidak mempelajari terlebih dahulu mengenai tradisi saat pemain ada dilapangan.

"Kami berharap sekali saat pemain ada di lapangan kami diinfo atau di brief, balik lagi ini juga salah kami yang seharusnya mempelajari kultur dan buadaya apa yang harus dilakukan saat terjadi hal ini," pungkas Anang.***

Halaman:

Editor: Adin Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah