Jawaban Menohok Kaesang Soal Pernyataan PKS di Pilkada Jakarta: Jangan Bawa-Bawa Presiden Lah...

- 28 Juni 2024, 20:30 WIB
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. /ANTARA/Walda Marison/

Dikonfirmasi wartawan soal pernyataan Sekjen PKS tersebut, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanan Nasional (PAN) kompak membantahnya.

Baca Juga: Ketua DPP PAN Bima Arya Sebut Ujang Endin Layak Jadi Pangandaran Satu di Pilkada Pangandaran 2024

"Tidak, tidak ada," kata Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 28 Juni 2024 usai menghadiri agenda pertemuan pembahasan rangkaian agenda HUT Ke-79 RI dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua MPR RI.

Atas adanya kabar tersebut, Jazilul mengaku tidak mengetahuinya dan meminta untuk ditanyakan langsung ke pihak PKS. "Tanya PKS, jangan tanya saya," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Desk Pilkada DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto juga menyampaikan bahwa partainya tidak pernah ditawari Presiden Jokowi untuk mengusung Kaesang Pangarep pada Pilkada 2024.

"Kalau Pak Jokowi cawe-cawe saya nggak dengar tuh, dan pak Jokowi nggak menawarkan kemana-mana, nggak," kata Yandri setelah bertemu Presiden Joko Widodo dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua MPR RI, di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.

Baca Juga: KEJATI JABAR Periksa Anggota Dewan Terpilih SG dan KF, BONGKAR DUGAAN KORUPSI Dana Hibah NPCI Jabar Rp 14 M

Diketahui bahwa Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta menyebutkan akan ada kejutan pada bulan Agustus 2024 terkait dengan nama bakal calon gubernur dalam Pilkada Jakarta.

"Calon tentu saja masih sangat dinamis, seperti yang disampaikan Ketum Mas Kaesang di banyak pertemuan, yaitu tunggu kejutannya pada bulan Agustus," kata Ketua DPW PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina dalam kunjungan ke Gedung Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Jakarta, Selasa 25 Juni 2024.

Elva menjelaskan bahwa pihaknya masih menjaring pihak potensial untuk bisa menyelesaikan masalah Jakarta seperti isu kemacetan, darurat sampah di Jakarta, dan masalah kesejahteraan masyarakat, khususnya masalah bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran.***

Halaman:

Editor: Ateng Jaelani

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah