Apalagi diperkuat dengan adanya SK rekomendasi dari PAN yang diberikan kepada H.M. Yusuf sebagai kandidat calon Wali Kota atau calon Kepala Daerah pada Pilkada 2024 sekarang ini.
Diakui Hendro, setelah menjalin kesepakatan dengan Partai Golkar banyak godaan yang terus terus datang. Dan ini, lanjut Hendro, sangat wajar dalam dinamika politik. Namun hal itu tidak menggoyahkan keputusan untuk tetap menjaga koalisi dengan Golkar.
"Kami akui setelah ada MoU dengan Golkar banyak rayuan yang datang ke PAN dan ini hal yang lumrah dalam dunia politik yang memang dinamis. Mudah-mudahan kesepakatan kita ini sampai pendaftaran di 27 Agustus mendatang," kata Hendro penuh harap.
Mengenai tugas yang dibebankan Partai Golkar untuk menjaring bakal calon pendamping H.M. Yusuf, Hendro mengaku sudah menjalin komunikasi dengan banyak kandidat termasuk juga akan kembali melakukan komunikasi dengan pihak lainnya.
Baca Juga: Launching Pilkada Kota Tasik: KEREN! Partisipasi Masyarakat Di Pemilu 2024 Capai 86 Persen
Yang jelas, kata Hendro, kandidat calon pendamping H.M. Yusuf itu yang bisa mendongkrak kemenangan calon Wali Kota Tasik yang diusung oleh Partai Golkar dan PAN.
Baik Hendro maupun H.M. Yusuf tidak menampik jika pada akhirnya nanti ada partai lain yang akan ikut bergabung dalam koalisi yang sudah terbangun antara Golkar dan PANini. Karena komunikasi politik terus dilakukan dengan partai partai lain termasuk PKS dan PKB.***