IDEJABAR – Berkelilinglah di Kota Tasik bahkan hingga ke pinggiran, hampir seluruh ruang publik, apa lagi yang strategis, dipastikan ada baligo Calon Wali Kota atau Calon Wakil Wali Kota Tasikmalaya. Hebatnya lagi, tak hanya ruang-ruang publik seperti lapangan, perempatan jalan, tapi juga billboard, megatron dan neon box pun jadi sasaran sosialisasi.
Lebih hebatnya lagi, profil mereka di baligo yang tersebar itu hampir seragam yakni berusaha “Mengumbar Senyuman” agar terlihat ramah dan santun. Sayangnya, pada beberapa baligo terlihat seperti dipaksakan, sehingga kesan “Menahan Senyum” pun muncul secara alami.
Baca Juga: Launching Pilkada Kota Tasik: KEREN! Partisipasi Masyarakat Di Pemilu 2024 Capai 86 Persen
Tak hanya soal mimik saja, juga soal teks atau narasi para kandidat pun berbeda-beda bahkan terkesan memaksakan diri, untuk tidak menyebut artifisial. Tidak pernah terdengar dan terbaca apa yang dimaksud Gagasan Baru, Kebaruan, Pemerintah Bersih itu dipresentasikan secara gamblang kepada publik.
Rindu Mendengar Tawaran Gagasan Baru Dari Kandidat
Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Siliwangi, Dr. Yusuf Abdullah, mengatakan dalam Pilkada 2024 ini, dirinya ingin melihat dan mendengar para kandidat itu beradu gagasan. Bukan hanya beradu senyuman atau narasi di baligo yang disebarnya. Sehingga, kata Yusuf, kita bisa melihat dan meraba, akan dibawa dan diseperti-apakan Kota Tasik ke depan dalam pemerintahannya itu.
Baca Juga: Pilkada Serentak 2024 : HADELAH! 5 Artis Ini Masuk Bursa Pilkada Serentak 2024
Diingatkan Yusuf, kepemimpinan tanpa konsep atau tanpa target hanya akan memunculkan pemerintahan pengulangan dan tanpa inovasi. Sehingga, lanjut Yusuf, masyarakat akan merasa jenuh, jika pemerintahan berjalan tanpa inovasi.
“Ada narasi pemimpin baru dan harapan baru yang terpasang disalah satu baligo calon misalnya. Lalu pertanyaannya, pemimpin baru itu orangnya atau konsepnya. Harapan baru yang seperti apa yang ditawarkannya itu,” tutur mantan Komisioner KPU Kota Tasik ini kepada IDEJABAR saat ngopi bareng di ruang kerjanya, Minggu malam kemarin.
![- Wakil Direktur Pasca Sarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Dr. Yusuf Abdullah](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/04/05/1973621458.jpg)
Menurut Yusuf, masyarakat sekarang itu cerdas, apa lagi akses untuk mendapatkan informasi sangat mudah. Sehingga, urai Yusuf, mereka bisa melakukan cek dan ricek secara langsung terhadap apa yang diungkapkan kandidat. Akibatnya, tegas Yusuf, mereka bisa mengukur kemampuan, keperdulian dan rasionalitas kandidat yang ada.
“Ingat pilkada ini memilih figur, bukan memilih parpol. Parpol itu kan salah satu persyaratan adminitrasi pencalonan saja. Sehinga, figur yang kuat dipastikan akan lebih mendapat perhatian masyarakat,” papar Yusuf.***