IDEJABAR – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dikabarkan telah berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait potensi kekeringan pada musim kemarau tahun ini. Dalam surat tersebut, dia meminta pemerintah memberikan perhatian khusus akan potensi terjadinya hotspot serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Selain itu, pihak BMKG pun telah mengeluarkan peringatan terbaru. Namun, kali ini, bukan mengenai kapan La Nina menghantam Indonesia dan dampaknya.
Kemarau Mengancam Sebagaian Wilayah Indonesia
Dikutip dari berbagai sumber, dalam suratnya ke Presiden, Dwikora mengatakan bahwa saat ini sebagian wilayah di Indonesia mengalami kondisi kering. Terutama yang lokasinya ada di bagian selatan khatulistiwa (ekuator).
Baca Juga: Pilgub Jabar 2024 : HEBAT EUY! Angka Partisipasi Pemilih Di Jabar Capai 82,3 Persen
Dijelaskan Dwikorita, berdasarkan analisis Hari Tanpa Hujan (HTH), mayoritas wilayah di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara sudah mengalami HTH sepanjang 21-30 hari atau lebih panjang.
Selain itu, tercatat sebanyak 19% dari zona musim (ZOM) sudah masuk musim kemarau. Diprediksi, sebagian besar wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara segera menyusul memasuki musim kemarau dalam 3 dasarian ke depan.
"Analisis curah hujan dan sifat hujan untuk 3 dasarian terakhir menunjukkan bahwa kondisi kering sudah mulai masuk ke wilayah Indonesia, khususnya di bagian selatan Khatulistiwa," tutur Dwikorita dalam salah-satu isi suratnya kepada Jokowi.
Baca Juga: DUH, Pembangunan Tol Getaci Tertunda Lagi. Warga Tasik Kecewa, Lalu Pembebasan Lahan Bagaimana?
Menurut Dwikora, prediksi curah hujan wilayah Indonesia dan prediksi sifat hujan menyebutkan bahwa kondisi kekeringan saat musim kemarau akan mendominasi wilayah Indonesia sampai akhir bulan September.