Awas, BMKG Ingatkan Sepekan ke Depan : Suhu Panas dan Potensi Cuaca Akan Landa Sebagaian Wilayah Indonesia

- 4 Mei 2024, 12:15 WIB
Fenomena cuaca panas di Indonesia sepekan terakhir ternyata begini penjelasan BMKG.
Fenomena cuaca panas di Indonesia sepekan terakhir ternyata begini penjelasan BMKG. /BMKG/

IDEJABAR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bahwa sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu sebanyak 63,66% Zona Musim akan memasuki periode Musim Kemarau pada bulan Mei hingga Agustus 2024.  

Periode Musim Kemarau Di Indonesia Belum Merata  

Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto di Jakarta mengingatkan, memasuki periode Mei ini sebagaian wilayah Indonesia mulai mengalami awal kemarau. Namun sebagaian wilayah lainnya, kata dia, masih mengalami periode peralihan musim atau pancaroba.  

“Akibatnya, potensi fenomena suhu panas dan kondisi cerah disiang hari masih mendominasi cuaca secara umum di awal bulan Mei ini,” tutur Guswanto di Jakarta (02/05/24)  

Baca Juga: Selama Januari-Mei 2024 Di Jabar : Terjadi 202 Peristiwa Cuaca Ekstrem Di 23 Kota/Kab dan 995 Rumah Rusak

Jika mencermati kejadian fenomena gelombang panas yang terjadi di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir, menurut Guswanto, fenomena gelombang panas tersebut tidak terkait dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. Pasalnya, kata Guswanto, fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan merupakan fenomena yang bersiklus yang terjadi setiap tahun. Dan itu, sebagai akibat dari adanya gerak semu matahari dan kondisi cuaca cerah pada siang hari.  

Ilustrasi gelombang panas yang melanda California, Amerika Serikat.
Ilustrasi gelombang panas yang melanda California, Amerika Serikat. Pixabay/Gerd Altmann

Guswanto menjelaskan istilah gelombang panas menurut World Meteorological Organization (WMO) merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut. Hal itu terjadi dengan suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C atau lebih.  

“Fenomena gelombang panas ini umumnya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa, Amerika, dan sebagian wilayah Asia,” jelas Guswanto.  

Baca Juga: Selama Januari-Mei di Jabar, Terjadi 94 Peristiwa Banjir Di 25 Kota/Kab dan Sebanyak 137.153 Warga Terdampak

Halaman:

Editor: Edi Purnawadi

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah