IDEJABAR – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) jauh sebelumnya telah mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem. Pasalnya Prov Jabar merupakan salah satu wilayah dengan curah hujan tertinggi dan dengan penduduk terpadat di Indonesia.
Faktanya beberapa Kota/Kab di Wilayah Jabar mengalami bencana yang salah satunya diakibatkan oleh cuaca ekstrem. Hal itu terungkap dalam acara seminar berjudul Statistika Webinar Series #3 Tahun 2024 yang bertema “Mengenal Lebih Dekat Mitigasi Bancana di Jawa Barat”.
Dampak Cuaca Ekstrem
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, Ika Mardiah yang menjadi salah seorang pembicara mengatakan bahwa di Jabar cuaca ekstrem telah terjadi 202 peristiwa yang tercatat sejak awal tahun hingga 1 Mei dan terjadi di 23 kabupaten/kota.
Dalam datanya, Ika menyebutkan daerah yang mengalami peristiwa cuaca ekstrem terbanyak adalah Kab Bogor dengan 69 kejadian, Kab Sukabumi 21 kejadian, dan Kota Bogor 20 kejadian. Kemudian Kab Ciamis 15 kejadian, Kab Bandung 12 kejadian, dan Kab Bandung Barat serta Kab Kuningan 10 kejadian.
Ditambahkan Ika, cuaca ekstrem menyebabkan kerusakan struktural pada 22 kab/kota. Kab Cianjur merupakan wilayah di Jabar yang mengalami cuaca ekstrem tetapi tidak terjadi kerusakan struktural.
“Terdapat empat daerah tidak mengalami cuaca ekstrem, yakni Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Cimahi,” ujar Ika.
Berdasarakan data yang ada, kerusakan akibat cuaca ekstrem sebanyak 995 rumah rusak ringan, 557 rumah rusak sedang, dan 352 rumah rusak berat. Selain itu, 6.015 jiwa terdampak, 5 jiwa meninggal, 20 sarana pendidikan terdampak, 55 bangunan lainnya dan 54 fasilitas umum terdampak.