IDEJABAR - Sekda Provinsi Jabar Herman Suryatman mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Badan Usa Milik Desa Bersama (Bumdesma) di 18 kota/kab di Jabar untuk terus menguatkan eksistensinya. Pasalnya, penguatan Bumdes dan Bumdesma bisa menyelamatkan masyarakat dari jerat rentenir atau bank keliling/bank emok.
Menurut Herman, BUMDes dan BUMDesma dapat menjadi solusi konkret menghindarkan masyarakat dari jebakan rentenir. Salah satunya, kata Herman, yakni dengan cara menyediakan kegiatan simpan pinjam produktif yang rendah bunga.
BUMDes dan BUMDesma Harus Profesional dan Edukatif
Pada acara bertajuk "Penguatan BUMDes/BUMDesma bersama Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKPD)" di Grand Sunshine Kabupaten Bandung, Senin kemarin. Herman menegaskan bahwa salah satu potensi bisnis BUMDes dan BUMDesma adalah simpan pinjam. Namun, lanjut Herman, itu harus dikelola dengan jasa yang kompetitif, karena modalnya juga modal bersama.
Baca Juga: Jadwal Sim Keliling Hari Ini Selasa 14 Mei 2024 untuk Kota Bandung, 2 Lokasi 1 Outlet
“Ini kan stimulus dari pemerintah dan modal masyarakat yang dikelola oleh BUMDes dan BUMDesma. Jika dikelola secara profesional dengan jasa yang kompetitif, tentu bisa bersaing dengan yang lain sekaligus menghindarkan warga dari jerat rentenir atau bank emok," jelas Herman saat kegiatan.
Menurut Herman, sebenarnya masyarakat sudah tahu risiko jika meminjam uang ke bank keliling atau rentenir. Tapi karena desakan kebutuhan dan persyaratan yang sangat mudah, bank emok kerap menjadi pilihan realistis.
Bandingkan dengan koperasi, Bumdes atau Bumdesma, apalagi bank, dalam proses pinjam uang membutuhkan syarat-syarat yang dianggap menyulitkan nasabah.
Bank emok sepintas terlihat memudahkan nasabah dengan layanannya yang cepat dapat uang, tapi di balik itu ada jebakan yang memberatkan nasabah.