Network
IDEJABAR – Waktu 15 Tahun bukanlah waktu yang pendek, tapi sebuah rentang waktu yang memerlukan kesabaran, konsistensi, kesetiaan dan ketabahan. Faktanya, sejak 1 Nopember 2009 hingga Mei 2024 mereka yang bernaung dibawah panji Presidium Tasela tetap ajeug. Tetap berjuang dan memperjuangkan berdirinya Kabupaten Tasikmalaya Selatan atau Kabupaten Tasela.
Presidium Pembentukan Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) Kabupaten Tasela yang kemudian disebut Presidium Tasela itu berdiri 1 November 2009. Deklarasi Presidium Tasela itu sendiri dilakukan di Mess Pemkab Tasikmalaya di Pantai Cipatujah.
10 Kecamatan Langsung Menyatakan Siap Bergabung
Saat pendeklarasian ternyata Presidium Tasela telah mengantongi nama-nama wilayah yang siap bergabung ke Kab Tasela. Ada 10 Kecamatan yang menyatakan siap bergabung dengan Kab Tasela yakni Kecamatan Cibalong, Culamega, Bojongasih, Cikalong, Parungponteng, Karangnunggal, Bantarkalong, Cipatujah, Cikatomas dan Panca Tengah.
“Untuk menguatkan dan melegalisasi gerakan kami, maka pendirian Presidium Tasela ini lalu didaftarkan di Notaris Heri Hendriana dengan Nomor 235 Tertanggal 23 Desember 2009. Dan ini semua adalah bukti keseriusan kami,” tutur Ketua Presidium Tasela, Drs. Rahmat Heryadi saat dihubungi IDEJABAR via selulernya.
Dalam Struktur Presidium selain ada Ketua Presidium, juga ada Ketua Harian yakni Ir. Pipin Zaenal Arifin serta sederet nama inisiator DOB Kab Tasela antara lain Idid Suradi, Ana Rohayan SE, Yayat Hidayat S.Pd, Suherman S.Pd, Iis Dewi Suminar SIP, Iwan S. Kom, Maman S.Pd. M.Pd, Anton Hilman Saputra dan Dadang Supardi SIP.
Menurut Rahmat, sosialisasi pertama dilakukan kepada masyarakat desa yang akan menjadi penopang utama DOB Tasela. Sejumlah BPD pun langsung menyatakan siap mendukung dan siap membantu prosesnya.
Setelah itu, lanjut Rahmat, pada tanggal 19 April 2010 Presidium melayangkan surat kepada Bupati Tasik dan DPRD Kab. Tasik yang berisi tentang adanya aspirasi warga Tasela untuk segera membentuk DOB Tasela.
