Network
IDEJABAR - BMKG menginformasikan gempa bumi Sumedang masih diteliti oleh para ilmuan terkait patahan yang menyebabkan gempa merusak tersebut, gempa tersebut berkali kali yang cukup merusak terjadi pada malam tahun baru dengan kekuatan 4.8 magnitudo, kemudian disusul pada Senin 1 Januari 2024 pukul 20:46:48 WIB.
Gempa bumi Sumedang yang mengalami kerusakan terhadap ratusan rumah warga bahkan BPBD Jabar mencatat ada 500 warga terdampak gempa bumi Sumedang masih mengungsi.
Akibat gempa bumi Sumedang menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar, Hadi Rahmat, jumlah keseluruhan warga yang mengungsi masih dalam proses pendataan.
Baca Juga: GEMPA Susulan Sumedang, Warga Panik Saat Gempa Terjadi, Inilah Komentar Saksi Mata Gempa Susulan
Namun berdasarkan data sementara, BPBD Jabar mencatat ada kurang lebih 500 orang.
Pihaknya sendiri, menurut Hadi, untuk jumlah kerugian materil ada 486 bangunan yang rusak terdiri dari 303 unit rumah rusak ringan, 92 unit rusak sedang, 69 unit rusak berat.
Selain itu, dia mengatakan, ada juga fasilitas pendidikan dan tempat ibadah yang rusak. Kemudian fasilitas pendidikan yang terdampak ada 14 unit, sedangkan tempat ibadah ada 7 yang terdampak, dan 1 fasilitas kesehatan.
Lebih lanjut Hadi menyatakan untuk kecamatan yang paling terdampak ada enam kecamatan. Diamemastikan, dari enam kecamatan ini yang paling terdampak parah ada di tiga kecamatan. Selain di Kabupaten Sumedang, warga Kabupaten Bandung, dan Ciamis turut terdampak.
"Kalau untuk kecamatan itu ada di Sumedang Utara, Selatan, dan kecamatan Tanjungmedar. Tapi sebagian besar berada di Sumedang Utara, juga ada di Sumedang Selatan. Di Kabupaten Bandung ada Kecamatan Arjasari, Cicalengka. Kabupaten Ciamis ada Kecamatan Tambaksari," katanya.
Dijelaskan Hadi, BPBD Jabar turut membuat beberapa titik lokasi pengungsian di wilayah Kabupaten Sumedang. Adapun lokasinya ada di Kampung Babakan Hurip, Tegalsari, Cipadung, Krapyak. Dia memastikan Pemprov Jabar akan terus berupaya memenuhi kebutuhan warga terdampak.
