IDEJABAR - Seusai menjadikan Viman Alfaridzi Ramadhan sebagai Calon Wali Kota Tasikmalaya di Pilkada mendatang, Partai Gerindra langsung menggagas pembentukan Koalisi Gemuk atau Koalisi Besar. Koalisi Gemuk adalah koalisi yang diisi oleh kumpulan partai politik berbeda untuk memenangkan seorang calon yang diusungnya.
Sebetulnya, gagasan Gerindra itu terlalu artifisial dan cenderung tidak PeDe (baca : Percaya Diri). Pasalnya partai peraih kursi terbanyak di DPRD Kota Tasik ini bisa mencalonkan secara mandiri, tanpa koalisi. Konon, bukan berarti Gerindra tidak percaya diri, tapi lebih pada meyakini bahwa membangun sebuah pemerintahan, koalisi adalah pilihan yang tepat.
Saat ini, mimpi Partai Gerindra untuk mewujudkan Koalisi Gemuk mulai terkuak. Bergabungnya Nasdem, PDIP dan PBB ke dalam rangkulan Gerindra menjadi bukti bahwa Koalisi Gemuk dalam proses mewujud. Belum lagi masuknya dua parpol non-parlemen yakni Partai Ummat dan Partai Gelora.
![Pilkada Serentak 2024](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/05/14/2181548512.jpg)
Ingat, Peran Kepala Daerah Dan Presiden Itu Bebeda Jauh
Pengajar di Sekolah Politik Anggaran (SEPOLA) Bandung, Nandang Suherman, menyebut upaya membangun Koalisi Gemuk itu hanyalah “kegenitan” politisi lokal yang terkena residu dinamika politik di pusat. Karena, kata Nandang, di pusat sedang ramai dan tren upaya untuk merangkul lawan politik atau parpol diluar pemerintahan.
Ingat, lanjut Nandang, peran Kepala Daerah dengan peran Presiden itu sangat jauh berbeda. Sehingga, langkah-langkah yang diambil oleh Presiden tidak harus dicomot atau diadopsi secara bulat-bulat oleh Kepala Daerah
Baca Juga: Pilkada Kota Tasikmalaya. Efektifkah Koalisi Gemuk Yang Digagas Gerindra?
“Sejatinya, kembali saja ke habitatnya sebagai DPRD yakni lembaga representasi masyarakat yang telah memilihmya. Jadi nanti kan yang milih itu rakyat, bukan jumlah kursi yang didapat,” papar pengamat APBD kepada IDEJABAR via pesan elektriknya, Selasa (14/05/24).
Dibagian lain, Nandang mengingatkan bahwa jumlah kursi itu hanyalah prasyarat adminitrasi untuk bisa ikut mencalonkan. Bukan jaminan untuk memenangkan pertarungan tersebut.