Pilkada Kota Tasik. Nandang Suherman :”Koalisi Gemuk Hanyalah Kegenitan Politisi Lokal.”

- 15 Mei 2024, 08:30 WIB
Partai Politik yang tergabung dalam Koalisi Gemuk atau Kooalisi Besar yang digagasan Parati Gerindra dalam perhelatan Pilkada Kota Tasik
Partai Politik yang tergabung dalam Koalisi Gemuk atau Kooalisi Besar yang digagasan Parati Gerindra dalam perhelatan Pilkada Kota Tasik /Foto : Kolase Medsos/

IDEJABAR - Seusai menjadikan Viman Alfaridzi Ramadhan sebagai Calon Wali Kota Tasikmalaya di Pilkada mendatang, Partai Gerindra langsung menggagas pembentukan Koalisi Gemuk atau Koalisi Besar. Koalisi Gemuk adalah koalisi yang diisi oleh kumpulan partai politik berbeda untuk memenangkan seorang calon yang diusungnya.  

Sebetulnya, gagasan Gerindra itu terlalu artifisial dan cenderung tidak PeDe (baca : Percaya Diri). Pasalnya partai peraih kursi terbanyak di DPRD Kota Tasik ini bisa mencalonkan secara mandiri, tanpa koalisi. Konon, bukan berarti Gerindra tidak percaya diri, tapi lebih pada meyakini bahwa membangun sebuah pemerintahan, koalisi adalah pilihan yang tepat.  

Saat ini, mimpi Partai Gerindra untuk mewujudkan Koalisi Gemuk mulai terkuak. Bergabungnya Nasdem, PDIP dan PBB ke dalam rangkulan Gerindra menjadi bukti bahwa Koalisi Gemuk dalam proses mewujud. Belum lagi masuknya  dua parpol non-parlemen yakni Partai Ummat dan Partai Gelora.  

Pilkada Serentak 2024
Pilkada Serentak 2024

Ingat, Peran Kepala Daerah Dan Presiden Itu Bebeda Jauh  

Pengajar di Sekolah Politik Anggaran (SEPOLA) Bandung, Nandang Suherman, menyebut upaya membangun Koalisi Gemuk itu hanyalah “kegenitan” politisi lokal yang terkena residu dinamika politik di pusat. Karena, kata Nandang, di pusat sedang ramai dan tren upaya untuk  merangkul lawan politik atau parpol diluar pemerintahan.  

Ingat, lanjut Nandang, peran Kepala Daerah dengan peran Presiden itu sangat jauh berbeda. Sehingga, langkah-langkah yang diambil oleh Presiden tidak harus dicomot atau diadopsi secara bulat-bulat oleh Kepala Daerah  

Baca Juga: Pilkada Kota Tasikmalaya. Efektifkah Koalisi Gemuk Yang Digagas Gerindra?

“Sejatinya, kembali saja ke habitatnya sebagai DPRD  yakni lembaga representasi masyarakat yang telah memilihmya. Jadi nanti kan yang milih itu rakyat, bukan jumlah kursi yang didapat,” papar pengamat APBD kepada IDEJABAR via pesan elektriknya, Selasa (14/05/24).  

Dibagian lain, Nandang mengingatkan bahwa jumlah kursi itu hanyalah  prasyarat adminitrasi untuk bisa ikut mencalonkan. Bukan jaminan untuk memenangkan pertarungan tersebut.  

Halaman:

Editor: Edi Purnawadi

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah