
Menurut Nandang, jika sekarang ini rame istilah koalisi itu hanya salah satu upaya untuk memenuhi syarat pencalonan saja. Lalu, kata Nandang, apakah setelah terpilih Wali Kota ada kelanjutan dari koalisi-koalisi yang dibangun seperti itu?
“Jujur saya belum pernah menemukan praktek koalisi di daerah yang seperti itu. Karena yang terjadi hanyalah untuk memenuhi hasrat pribadi atau hasrat parpol tersebut saja,” jelas Pengamat APBD ini.
Baca Juga: Sekda Herman Suryatman : Kuatkan BUMDes dan BUMDesma, Lawan Rentenir/Bank Emok
Sebelumnya, Pengamat politik yang juga Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Dr. Yusuf Abdullah mengatakan koalisi gemuk itu sah-sah saja, jika memang itu bisa terbangun. Namun, lanjut Yusuf, dari sisi kinerja dan konsolidasi partai, apakah itu efektif?
“Meski masalah efektif tidaknya masih belum terlihat, karena bangunan koalisinya saja kan baru sebatas MoU, belum in action. Sehingga kita masih sulit untuk melihat efektivitas dari apa yang disebut dengan koalisi gemuk itu,” papar mantan Komisioner KPU Kota Tasik ini.***