IDEJABAR – Sejak mendeklarasikan Viman Alfaridzi Ramadhan sebagai Calon Wali Kota Tasikmalaya dalam Pilkada November mendatang, Partai Gerindra langsung menggagas pembentukan Koalisi Gemuk. Koalisi Gemuk adalah koalisi yang diisi oleh beberapa partai politik berbeda untuk memenangkan Viman dalam kontestasi politik nanti.
Padahal, Gerindra sebenarnya bisa mencalonkan secara mandiri, tanpa koalisi, karena Gerindra dalam Pileg kemarin tampil sebagai peraih kursi terbanyak. Namun, disisi lainnya bukan berarti Gerindra tidak percaya diri, tapi lebih pada meyakini bahwa membangun sebuah pemerintahan koalisi merupakan pilihan yang tepat.
Gerilya Gerindra Berhasil Mewujudkan Koalisi Gemuk
Ketua DPC Gerindra Kota Tasik, Aslim SH, mengaku pihaknya terus melakukan komunikasi dengan parpol yang ada di Kota Tasik, utamanya dengan parpol yang belum berkoalisi. Komunikasi itu, kata Aslim, selain untuk melakukan pejajakan berkoalisi, juga mencari kesamaan pandang dalam upaya bagaimana membangun Kota Tasik ke depan.

“Kami masih intens melakukan komunikasi dengan parpol yang belum berkoalisi, juga dengan parpol yang sudah berkoalisi. Intinya kami mengajak untuk bersama-sama memenangkan pilkada ini dan bersama-sama pula membangun Kota Tasik ke depan,” tutur Aslim kepada IDEJABAR via pesan elektriknya.
Faktanya, saat ini mimpi Partai Gerindra untuk membangun Koalisi Gemuk sudah mulai terkuak. Bergabungnya Nasdem, PDIP dan PBB ke dalam rangkulan Gerindra menjadi penanda bahwa Koalisi Gemuk dalam proses mewujud. Belum lagi masuknya dua parpol non-parlemen yakni Partai Ummat dan Partai Gelora.
Baca Juga: Sekda Jabar Bertemu Pj. Bupati Bogor Upaya Percepatan Operasional TPPAS Lulut Nambo
Pengamat politik yang juga Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Dr. Yusuf Abdullah mengatakan koalisi gemuk itu sah-sah saja, jika memang itu bisa terbangun. Namun, lanjut Yusuf, dari sisi kinerja dan konsolidasi partai, apakah itu efektif?
“Meski masalah efektif tidaknya masih belum terlihat, karena bangunan koalisinya saja kan baru sebatas MoU, belum in action. Sehingga kita masih sulit untuk melihat efektivitas dari apa yang disebut dengan koalisi gemuk itu,” papar mantan Komisioner KPU Kota Tasik ini kepada IDEJABAR via pesan elektriknya, Minggu (12/05/24).