Puasa Sunnah Asyura dan Tasu'a Muharram: Keutamaan, Waktu Pelaksanaan, dan Niat

- 28 Juni 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi niat puasa sunnah Asyura dan Tasu’a. /Freepik
Ilustrasi niat puasa sunnah Asyura dan Tasu’a. /Freepik /

IDEJABAR – Muharram termasuk salah satu bulan dari empat bulan yang dimuliakan Allah SWT, atau al-asyhurul hurum yaitu Dzulqaadah, Dzulhijah, Muharram, dan Rajab. Itu artinya di bulan Muharram adalah dilarang melakukan peperangan, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat at-Taubah ayat 36, yang artinya:

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu….”

Bagi umat Islam, Muharram bukan hanya sekedar awal pergantian tahun baru Islam, tetapi Muharram memiliki keutamaan yang di dalamnya banyak amalan yang disunnahkan, diantaranya puasa Asyura dan Tasu'a yang memiliki keutamaan luar biasa.

Baca Juga: Pilkada Kab. Tasik 2024: HEBAT EUY, Tim Gabungan Cecep-Asep Siap Deklarasi

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: “Rasulullah saw bersabda: Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).

Dikutip dari berbagai sumber, berikut keutamaan puasa sunnah Asyuro dan Tasu’a, beserta waktu pelaksanaan dan niatnya.

Puasa Sunnah Asyura

Puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram yang memiliki keutamaan akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Qatadah.

Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim, nomor hadits 1163).

Puasa Sunnah Tasu’a

Puasa Tasu’a yang dilaksanakan pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram sebagai pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, dan menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Imam Ahmad dari Ibnu Abbas:

Halaman:

Editor: Adin Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah