Network
IDEJABAR – Pemkot Bandung terus berkomitmen untuk mengakselerasi bebas tuberkulosis. Untuk mencapai itu, Pemkot Bandung, Kementerian Kesehatan dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melaksanakan program Bersama Menuju Eliminasi dan Bebas dari tuberkulosis atau TB (USAID Bebas TB). Kerja sama ini juga sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan TBC di Kota Bandung.
Kerjasama dalam Program USAID Bebas TB adalah bukti nyata bahwa Pemkot Bandung peduli akan kesehatan warganya. Oleh karena itu, warga pun harus ikut mensukseskan program ini agar Bandung Bebas TB.
Perangi TBC Lewat Program USAID Bebas TB
Kepala Dinas Ketahanan Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, Pemkot Bandung berkomitmen untuk mempercepat penanggulangan TBC sesuai dengan Perpres nomor 67 tahun 2021.
Baca Juga: Pilkada Serentak 2024 : HADELAH! 5 Artis Ini Masuk Bursa Pilkada Serentak 2024
Bahkan, beberapa langkah strategis telah diambil, seperti pembentukan tim percepatan penanggulangan TBC, penyediaan anggaran untuk penanganan TBC serta meemasukan program penanggulangan TBC dalam rencana pembangunan daerah.
"Targetnya tahun 2030 di Kota Bandung bisa bebas TB. Untuk itu kerja sama ini tentunya dapat mengakselerasi target tersebut," kata Anhar saat acara Desimenasi Rencana Kerja Program USAID Bebas TB di Balai Kota Bandung, Kamis kemarin.
Disebutkan Anhar, tahun 2023, Kota Bandung menempati urutan ke 10 dari 27 Kabupaten Kota di Jawa Barat dengan penemuan kasus TBC sebanyak 18.314 kasus TBC (130 persen). Sedangkan untuk pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) penemuan kasus terduga TBC di Kota Bandung sudah di atas 100 persen.
Dikatakan Anhar, beberapa kegiatan yang akan diakselerasi dengan kerjasama ini yakni investigasi kontak pasien TBC (skrining untuk orang-orang yg kontak serumah dan kontak erat dengan pasien TBC). Lalu, tambah Anhar, peningkatan angka keberhasilan pengobatan dan pelacakan pada pasien mangkir terutama pada pasien TB Lintas Batas.
