Forum Pemred PRMN Siap Kawal PPDB Berkualitas Tanpa Kecurangan & Diskriminasi

- 18 Mei 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Ilustrasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). /Ilustrasi : istimewa

IDEJABAR -  Seperti kita ketahui bersama setiap tahun sistem pendidikan di Indonesia menjadi sorotan bersama ketika memasuki masa  Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). PPDB di setiap daerah dilaksanakan pada jenjang pendidikan menerima siswa barunya dari jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.  

Proses PPDB sendiri melibatkan berbagai tahap seleksi yang harus dilalui calon siswa. Dinamika PPDB kerap mencerminkan banyaknya tantangan dan kompleksitas sistem pendidikan kita, mulai dari distribusi kuota, zonasi, transparansi, dan keadilan.  

Baca Juga: Pj Wali Kota: Pilkada 2024 Harus Jujur, Aman, Kondusif dan Terkendali

Salah satu aspek penting dalam PPDB adalah sistem zonasi, yang diterapkan untuk memastikan pemerataan akses pendidikan. Sistem ini mengatur agar siswa diterima di sekolah-sekolah yang dekat dengan tempat tinggal mereka. Tujuannya adalah untuk mengurangi kesenjangan pendidikan antar wilayah dan memastikan semua anak punya kesempatan sama untuk mendapat pendidikan berkualitas.  

Akan tetapi, implementasi sistem zonasi tidak selalu mulus. Banyak orangtua cemas jika anak mereka tidak bisa bersekolah di sekolah favorit karena aturan zonasi sehingga menimbulkan ketegangan dan protes di beberapa daerah.  

Baca Juga: Pj Wali Kota Paparkan, RDTR Kota Bandung 2024-2044 ke Pemerintah Pusat

Transparansi dan akuntabilitas dalam PPDB juga kerap bermasalah. Sering kita dengar laporan praktik kecurangan, manipulasi data, dan intervensi pihak-pihak tertentu yang ingin mengamankan posisi anak-anaknya di sekolah tertentu. Untuk mengatasi hal ini, pengawasan yang ketat dan partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan.  

PPDB adalah cerminan rumitnya sistem pendidikan Indonesia. Sementara tujuan utamanya adalah memastikan akses pendidikan yang merata dan adil, pelaksanaannya masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Melalui upaya kolaboratif antara pemerintah, sekolah, orangtua, dan masyarakat luas, diharapkan proses PPDB dapat terus diperbaiki.  

PRMN Mengawasi PPDB  

Berkaitan dengan hal itu, Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) dengan tegas mendukung pengawasan yang ketat terhadap PPDB. Pengawasan sangat penting untuk memastikan bahwa setiap tahapannya dilaksanakan dengan transparan, adil, dan bebas dari segala kecurangan serta bebas dari tekanan pihak-pihak tertentu. Pendidikan adalah hak dasar setiap anak dan akses terhadap pendidikan yang adil harus dijamin tanpa ada diskriminasi atau manipulasi.  

PPDB kerap jadi momen krusial bagi banyak keluarga dan anak-anak. Harapan mereka untuk mendapat pendidikan layak tidak boleh dirusak oleh praktik-praktik culas dan korup. Pengawasan yang efektif akan memastikan setiap anak memiliki kesempatan sama untuk diterima di sekolah sesuai aturan dan prestasinya, bukan karena adanya intervensi pihak tertentu.  

Baca Juga: PPDB JABAR 2024, Kepala Disdik Jabar Wahyu Mijaya Mendadak Dicopot Dikhawatirkan PPDB SMA, SMK, SLB Kedodoran

PRMN menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam pengawasan ini, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil. Kolaborasi ini diharapkan bisa mengurangi peluang munculnya kecurangan. Pengawasan yang terstruktur dan transparan dapat meminimalisasi kemungkinan penyalahgunaan wewenang oleh oknum.  

Kami menyadari, dalam proses pengawasan ini, teknologi informasi dan media memainkan peran penting. Hadirnya media dan masyarakat yang peduli akan memungkinkan pengawasan lebih mudah dan efisien. Adanya Data yang transparan dan akses yang terbuka bagi publik dapat mengurangi risiko manipulasi.  

Laporkan Pemerasan oleh Oknum Wartawan  

PRMN juga mengecam keras segala bentuk pemerasan oleh oknum wartawan dalam proses PPDB. Tindakan lancung itu tidak hanya mencoreng nama baik kerja jurnalistik tetapi juga merusak integritas pendidikan kita. Wartawan seharusnya menjadi penjaga kebenaran dan keadilan, bukan justru menjadi bagian dari masalah dengan memeras pihak-pihak yang terlibat dalam PPDB.  

Pekerja media punya tanggung jawab besar dalam menjaga informasi yang akurat, berimbang, serta berperan sebagai kontrol sosial. Oleh karena itu, kami berharap jika ada oknum yang mengatasnamakan wartawan PRMN dan terbukti melakukan pemerasan atau tindakan tidak etis lainnya dalam konteks PPDB, segera laporkan kepada kami. Langkah ini penting untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap proses PPDB dan profesi jurnalistik yang kami lakukan.  

Baca Juga: Amanda Soemedi Apresiasi : Kader PKK Jabar Tampil di Jambore Nasional dan Parade Kriya Budaya

Kami mengajak orangtua dan siswa untuk aktif berpartisipasi dalam pengawasan ini. Keterlibatan mereka dalam memberi masukan dan melaporkan indikasi kecurangan dapat menjadi bagian dari upaya kolektif menciptakan sistem yang lebih baik.  

Selain pengawasan eksternal, penting juga adanya mekanisme pengawasan internal di dalam setiap lembaga pendidikan. Kepala sekolah, guru, dan staf administrasi harus menjalankan tugas mereka dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi. Tenaga pendidikan harus jadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan.  

Dengan pengawasan dan integritas tinggi dari semua pihak, PPDB dapat berjalan sesuai harapan dan prinsip-prinsip keadilan. Pendidikan adalah fondasi untuk masa depan yang lebih baik dan kita semua punya tanggung jawab menjaganya.***  

Disclaimer :

Artikel ini telah tayang di Tajuk Rencana Pikiran Rakyat

dengan judul :

Pernyataan Sikap Forum Pemred PRMN Kawal PPDB Tanpa Kecurangan dan Diskriminasi

 

 

Editor: Edi Purnawadi

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah