Network
IDEJABAR - Aktivis anti korupsi Jawa Barat meminta Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwakarta berani mengusut tuntas hingga ke akarnya terkait kasus dugaan gratifikasi yang diduga melibatkan pejabat di Pemerintahan Kabupaten Purwakarta.
Kasus ini mencuat kepermukaan awalnya adanya penyitaan mobil mewah oleh penyidik Kejari Purwakarta pada Minggu 5 Mei 2024. Saat itu masih misteri mobil mewah siapakah yang diduga hasil gratifikasi itu.
Belakangan dikabarkan ternyata mobil mewah itu diduga disita dari Anne Ratna Mustika, mantan Bupati Purwakarta di rumahnya di Jakarta.
"Kalau memang berkaitan kasus korupsi, dalam hal ini gratifikasi, maka Kejari Purwakarta harus mengusutnya tuntas jangan dipulah pilih, siapa penerima dan siapa pemberi dua duanya harus diusut," ujar Agus Satria, aktivis anti korupsi Jawa Barat saat ditemui di Bandung, Selasa 7 Mei 2024.
Pihaknya tidak peduli mau mantan bupati atau pun pejabat tinggi, harus diusut, tanpa pandang bulu. "Kalau ada pejabat yang menerima gratifikasi apalagi mobil mewah itu harus diusut, gampang kok buktinya sudah ada apalagi sudah disita," ujarnya.
Agus mengaku tidak ada motif apapun terkait komentarnya ini hanya saja dia sebagai seorang aktivis anti korupsi harus terus menyuarakan tentang anti korupsi itu. "Memang saya juga mendengar terkait adanya penanganan kasus gratifikasi tersebut, apalagi ada info di sita dari Anne, yah saya minta diusut tuntas biar jelas benar terlibat atau tidak, silahkan saja penyidik yang harus membuktikannya," ujarnya.
Mobil Mewah Disita Dari Anne?
Meski belum ada keterangan resmi mengenai mobil mewah yang disita itu dari siapa, namun dari bocoran yang berhasil dihimpun, pihak Kejari Purwakarta menyitanya dari seorang mantan pejabat yang diduga bernama Anne Ratna Mustika.
Bahkan dari bocoran seorang jaksa di Kejari Purwakarta menyebutkan mobil mewah itu diduga terkait kasus gratifikasi makanya dilakukan penyitaan sebagai barang bukti.
