Pertumbuhan Ekonomi Jabar 2024, Diprediksi Lebih Baik Dari 2023

- 2 Februari 2024, 09:30 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen disebut lantaran kebijakn 'people first'.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen disebut lantaran kebijakn 'people first'. /Pixabay/nattanan23/

IDEJABAR – Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Taufiq Budi Santoso menghadiri Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) Tahun 2023 secara daring dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar, Kota Bandung, Rabu kemarin. LPI Tahun 2023 diluncurkan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dari Jakarta.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menuturkan, penerbitan LPI merupakan wujud transparansi publik dari Bank Indonesia, sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang Bank Indonesia.

UU tersebut juga memberikan independensi kepada Bank Indonesia untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, makro maupun sistem pembayaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Baca Juga: Inflasi Jabar 3,02 Persen Penyumbang Inflasi Terbesar Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau

Bank Indonesia patut bersyukur atas kinerja di 2023, serta harus optimistis akan prospek pada 2024, tetapi tetap waspada. Bank Indonesia juga berkomitmen untuk terus memperkuat bauran kebijakan Bank Indonesia yang sudah dilakukan di 2023, akan diperkuat pada 2024.

Selain itu, pihaknya juga akan terus memperkuat sinergi serta kolaborasi dengan semua pihak untuk bisa melangkah ke depan dengan optimistis dan waspada.

Indonesia menjadi one of the best economic performance of the world  pada 2023 lalu, di mana pertumbuhan ekonomi sekitar 5%. Inflasi bahkan masuk di angka empat terendah di dunia, yakni sekitar 2,61%.

Baca Juga: Apresiasi Kerja Kolektif Bank Indonesia : Tahun 2023 Di Jabar Pengangguran Turun, Ekonomi Meningkat

Perry menambahkan, pada 2024, Bank Indonesia optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi lebih sedikit di atas 5%. Dari sisi inflasi, diperkirakan juga masih dapat terkendali sekitar angka 2,5%, dengan kredit bisa tumbuh hingga 12% dan proses digitalisasi keuangan yang tercepat di dunia.

Halaman:

Editor: Edi Purnawadi

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah