"Dengan APBD yang hanya Rp30 triliun, itu sangat kecil jika dibandingkan dengan PR kita yang berat dan kompleks," tutur Herman.
Untuk menjawab berbagai pekerjaan rumah itu, dibutuhkan langkah-langkah ekstra dari jajaran ASN se-Jawa Barat. Herman mengingatkan ASN agar memotivasi diri untuk terus bergerak demi kemajuan Jabar. "Harus ditanamkan di alam bawah sadar," cetusnya.
Herman mengingatkan, semua pergerakan di Pemprov Jabar merupakan agregasi dari berbagai kebutuhan dari 27 kabupaten dan kota, yang menyangkut nasib sekitar 50 juta penduduk. Sehingga dibutuhkan gerak bersama.
"Sejatinya angka-angka di Jawa Barat adalah angka agregasi dari 27 kab/kota. Tanpa partisipasi kabupaten kota, sangat berat untuk bisa diatasi," kata Herman.
![Gedung Sate ikon Provinsi Jawa Barat](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/05/16/2314581134.jpeg)
Herman mencontohkan, permasalahan yang harus dijawab bersama adalah pengangguran. Statistik menunjukkan angka pengangguran di Jabar 2024 mencapai 6,9 persen.
Meskipun ada penurunan dari tahun sebelumnya yang 7,44 persen, tapi tetap tujuan pembangunan agar tidak ada lagi orang tanpa pekerjaan dan penghasilan.
Pada kesempatan apel pagi, Sekda Herman Suryatman menyerahkan SK Pensiun, KTP elektronik, dan Tabungan Pensiunan kepada ASN purnatugas.***