Diskominfo Jabar Perkuat Literasi Digital Untuk Antisipasi Perang Siber di Media Sosial

- 26 Januari 2024, 06:34 WIB
Ilustrasi Gedung Sate tempat berkantor Gubernur Jabar. Bocoran Pj Gubernur Jabar Pengganti Ridwan Kamil: Ada Eks Kapolrestabes hingga Mantan Kepala Kejati Jabar.
Ilustrasi Gedung Sate tempat berkantor Gubernur Jabar. Bocoran Pj Gubernur Jabar Pengganti Ridwan Kamil: Ada Eks Kapolrestabes hingga Mantan Kepala Kejati Jabar. /Tangkapan layar/Net/

IDEJABAR – Penyebaran berita bohong (hoaks) dan ujaran kebencian  yang terus menghiasi dan berlalu-lalang di media sosial, merupakan salah satu ancaman serius dalam Pemilu 2024 ini. Adanya perang siber atau cyber war yang bersifat sosial itu, tentu harus segera diantisipasi.

Menyadari bahayanya hal itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui dinas dan istansi terkait terus memperkuat literasi digital. Hal itu, salah satu cara untuk memperkuat literasi digital masyarakat dalam merespon perang siber di media sosial.

Perkuat literasi digital masyarakat untuk respon perang siber

Pemprov Jabar melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) terus berupaya memperkuat literasi digital masyarakat sebagai respons cepat untuk menjawab tantangan perang siber di media sosial.

Baca Juga: Jabar Usung Pemerataan Pembangunan pada RPJMD 2025-2030

Kepala Diskominfo Jabar Ika Mardiah menegaskan, penguatan literasi digital, khususnya terkait antisipasi perang siber, merupakan hal krusial yang perlu segera dilakukan. Terlebih, lanjut dia, sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama Jabar, merupakan pengguna aktif media sosial.

Menurut Ika, berdasarkan laporan We Are Social pada Januari 2023, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 167 juta pengguna yang berarti 60,4 persen penduduk Indonesia merupakan pengguna aktif media sosial.

"Karena itu, dalam menghadapi Pemilu 2024 ini, penting bagi pemerintah, lembaga pemilihan, partai politik, dan masyarakat umum khususnya netizen untuk meningkatkan kesadaran terhadap ancaman perang siber di media social. Hal itu guna memastikan pemilu yang adil, bersih, dan kredibel," ucap Ika dalam IKP Talks bertajuk “Perang Siber di Media Sosial : Tantangan dan Solusi pada Pemilu Indonesia 2024” di Kampus Universitas Islam Bandung, Kota Bandung, Kamis kemarin.

Baca Juga: Pilpres 2024, Pakar Ilmu Politik UMY Sebut Ketidaknetralan Bukti Ketidakmampuan dan Takut Kalah

IKP Talks kali ini merupakan  kolaborasi Diskominfo Jabar dengan Universitas Islam Bandung. Dalam acara itu hadir sejumlah narasumber dari berbagai pihak, seperti Dekan FIKOM Unisba Atie Rachmiatie, Guru Besar Komunikasi Politik Karim Suryadi, Direktur Ditreskrimsus Polda Jawa Barat Kombes Pol Deni Okvianto, dan Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat Nuryamah.

Halaman:

Editor: Edi Purnawadi

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah