Kasus DBD Jabar Tinggi Di Kota Tasik Pasien DBD Mencapai 279 Orang

29 Maret 2024, 07:30 WIB
Serangan penyakit DBD mengganas di Indonesia sampai April 2024. /Wikilmages/pixabay.com

IDEJABAR - Kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat mengalami peningkatan dalam kurun waktu enam hari ini. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat dari Januari-25 Maret 2024, ada 105 orang meninggal dunia  akibat DBD.

Sementara, total kasus yang tengah dirawat di rumah sakit Jawa Barat ada sebanyak 11.729 kasus. Oleh karena itu, perlu adanya penyikapan yang cepat dan signifikan agar tidak menyebar.

Di Kota Tasik Pasien DBD Mencapai 279 Orang

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya sepanjang Januari-Maret menangani sebanyak 279 pasien yang terjangkit DBD. Dari ratusan pasien tersebut, seorang pasien DBD, meninggal dunia.

Ilustrasi nyamuk pembawa penyakit DBD.

"Jumlah kasus DBD di Kota Tasikmalaya dari 1 Januari sampai dengan 24 Maret 2024 sebanyak 279 kasus, meninggal dunia satu orang, yang masih dirawat 18 kasus," ujar Kepala Dinkes Kota Tasikmalaya Uus Supangat kepada wartawan di Tasik, Kamis (28/3/2024).

Dikatakan Uus, kasus DBD di Kota Tasik perharinya cenderung meningkat. Bila pada Januari dan Februari 2023 hanya 48 kasus dan 46 kasus, namun pada Januari dan Februari 2024 ada 72 kasus dan 94 kasus. Kebanyakn pasien DBD yang terjangkit disekitar usia antara 7 hingga 17 tahun.

Baca Juga: Wow, Dua Wilayah Diterpa Longsor dan Banjir, Pemprov Jabar Belum Terapkan Status Darurat Bencana

"Cenderung naik setiap bulannya dan lebih tinggi jika dibanding satu tahun sebelumnya pada bulan yang sama," jelas Uus.

Dijelaskan Uus, masyarakat yang terjangkit DBD itu tersebar di hampir seluruh kecamatan. Pasien terbanyak terdapat di Kec. Kawalu yakni 56 orang dan di Kec. Indihiang tercatat lebih sedikit sebanyak enam orang.

Dalam upaya penanganan DBD ini, tutur UUs, Pemkot Tasik terus berupaya semaksimal mungkin agar kasus DBD ini tidak terus meluas. Meningkatnya kasus DBD ini, salah satunya diakibatkan oleh adanya perubahan cuaca dan badai El Nino.

Baca Juga: Stok Beras 23,5 Ribu Ton, Jelang Lebaran Kebutuhan Pokok Kota Bandung Aman

"Maka dari itu Kemenkes RI telah membuat surat edaran ke seluruh Indonesia waspada terjadinya peningkatan kasus DBD. Alhamdulillah Pemkot pun telah membuat surat turunannya berisi edaran Wali Kota," katanya.

Dinkes Kota Tasik sendiri, ungkap Uus, saat ini terus berupaya mengedukasi masyarakat agar berperan aktif menerapkan pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri Lalu melakukan sosialisasi ke sekolah agar menjaga kebersihan lingkungan dengan menghilangkan tempat genangan air, menutup tempat air, dan mengosongkan penampungan air apabila libur sekolah.

Baca Juga: Waduh 44 Anggota DPRD Jawa Barat Belum Lapor Harta Kekayaan: Pengumuman KPK

Selanjutnya, Tim Kesehatan di lapangan menyebarkan informasi tentang penanganan yang benar apabila merasakan gejala sakit DBD yakni dengan segera memeriksakan ke puskesmas atau rumah sakit.

"Penanganannya menyiapkan puskesmas dan rumah sakit waspada DBD, menyiapkan pemeriksaan laboratorium untuk pemeriksaan DBD di puskesmas," katanya.

Selain itu, pihak Dinkes pun berkoordinasi dengan PMI untuk memastikan ketersediaan darah apabila dibutuhkan transfusi bagi pasien DBD serta memastikan ketersediaan obat DBD di setiap fasilitas kesehatan.***

 

Editor: Edi Purnawadi

Sumber: Berbagai Sumber Liputan

Tags

Terkini

Terpopuler