“Acara ini mendapat respon positif dari berbagai pihak, termasuk para orang tua dan guru. Mereka menyadari pentingnya menjaga identitas budaya Sunda di tengah perkembangan teknologi dan arus informasi yang semakin masif,” ungkap Medi.
Selain itu, kata Medi, tokoh budaya sunda seperti Sule menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus bangga akan budaya Sunda.
"Kita harus tetap bangga sebagai orang Sunda yang memiliki budaya adi luhung, salah satu inspirasi tokoh budayawan Sunda sukses seperti Sule," tambah Medi Mahendra.
Medi berharap, melalui kegiatan seperti ini, literasi dan kepedulian terhadap budaya sunda dapat terus ditingkatkan di kalangan masyarakat Kota Bandung.
Dengan semangat "Hayu Urang Sasarengan Ngamumule Budaya Sunda," Kabaya 2024 menjadi bukti nyata keterlibatan anggota Paguyuban Duta Baca dan Dinas Arsip dan Perpustakan Kota Bandung dalam melestarikan dan memajukan budaya Sunda di era modern.***