Karesep Maca Karagaman Budaya atau Kabaya 2024: Proyek Sosial Dalam Upya Melestarikan Budaya Sunda

- 19 Mei 2024, 12:00 WIB
Sawatara media basa Sunda, kaasup Galura, minangka panutan, référénsi, atawa minangka picontoeun pikeun masarakat Sunda.*
Sawatara media basa Sunda, kaasup Galura, minangka panutan, référénsi, atawa minangka picontoeun pikeun masarakat Sunda.* /REA/Glr

IDEJABAR - Duta Baca Kota Bandung menggelar proyek sosial bertajuk "Kabaya: Karesep Maca Karagaman Budaya" yang bertujuan untuk mengenalkan anak-anak kepada budaya Sunda.  

Proyek ini diinisiasi oleh Duta Baca Kota Bandung 2024 yang berkolaborasi dengan Dinas Arsip dan Perpustakan Kota Bandung. Proyek ini melibatkan 40 siswa dari Sekolah Dasar Atikan Sunda.  

Upaya Melestarikan Budaya Sunda Di Kota Bandung  

Ketua Paguyuban Duta Baca Kota Bandung 2024, Alfath Fadillah menuturkan bahwa proyek Kabaya 2024 ini bertujuan untuk memberikan ilmu dan motivasi kepada anak-anak melalui Pelestarian Budaya Sunda dan literasi membaca.  

Baca Juga: Puncak HUT Dekranas Di Gelar di Solo Produk Kerajinan Tangan Jabar Ramaikan Expo Dekranas

"Kami ingin anak-anak mengenal, mencintai, dan melestarikan budaya Sunda. Ini adalah langkah nyata untuk 'ngamumule' budaya Sunda di Kota Bandung," ujar Alfath di Aula Dinas Arsip dan Perpustakan Kota Bandung, beberapa waktu lalu.  

Sementara itu, Sekretaris Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung, Medi Mahendra menekankan pentingnya budaya lokal dan upaya agar generasi muda tetap menggunakan dan bangga dengan bahasa Sunda.  

"Acara seperti ini sangat penting untuk mengingatkan anak-anak kita tentang budaya Sunda. Jangan sampai sebagai orang Sunda kita tidak bisa menggunakan bahasa kita sendiri," kata Medi.  

Kebudayaan Sunda kaya akan sejarah dan tradisi, namun banyak arsip bersejarah yang hilang atau rusak. Universitas Padjadjaran (Unpad) bersama Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDPBS) berkomitmen untuk melestarikan kekayaan ini dengan memanfaatkan media digital.
Kebudayaan Sunda kaya akan sejarah dan tradisi, namun banyak arsip bersejarah yang hilang atau rusak. Universitas Padjadjaran (Unpad) bersama Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDPBS) berkomitmen untuk melestarikan kekayaan ini dengan memanfaatkan media digital. FOTO: HUMAS UNPAD

Medi juga menyampaikan, proyek Kabaya 2024 menjadi kegiatan perdana yang diselenggarakan dengan tema Budaya Lokal Sunda.  

“Acara ini mendapat respon positif dari berbagai pihak, termasuk para orang tua dan guru. Mereka menyadari pentingnya menjaga identitas budaya Sunda di tengah perkembangan teknologi dan arus informasi yang semakin masif,” ungkap Medi.  

Selain itu, kata Medi, tokoh budaya sunda seperti Sule menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus bangga akan budaya Sunda.  

Baca Juga: WOW, Kopi Ekselsa Asal Sumedang Curi Perhatian Dunia, ASYIK ! Kopi Baru Beda Dengan Arabika dan Robusta

"Kita harus tetap bangga sebagai orang Sunda yang memiliki budaya adi luhung, salah satu inspirasi tokoh budayawan Sunda sukses seperti Sule," tambah Medi Mahendra.  

Medi berharap, melalui kegiatan seperti ini, literasi dan kepedulian terhadap budaya sunda dapat terus ditingkatkan di kalangan masyarakat Kota Bandung.  

Dengan semangat "Hayu Urang Sasarengan Ngamumule Budaya Sunda," Kabaya 2024 menjadi bukti nyata keterlibatan anggota Paguyuban Duta Baca dan Dinas Arsip dan Perpustakan Kota Bandung dalam melestarikan dan memajukan budaya Sunda di era modern.***

Editor: Edi Purnawadi

Sumber: Humas Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah