Network
IDEJABAR – Munculnya surat DPP Golkar yang ditanda-tangani oleh Wakil Kertua Umum Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan Sekretaris Jenderal, Lodewijk F. Paulus bernomor Sund-359/GOLKAR/IV/2024 tertanggal 4 April 2024 tentang Daftar Bakal Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Kader Partai Golkar Pada Pilkada Tahun 2024 telah memunculkan berbagai dinamikanya. Pasalnya, penugasan atau penunjukan untuk setiap daerah berbeda-beda jumlahnya, sehingga menimbulkan gesekan diinternal Golkar sendiri.
Apa lagi jika dikaitkan dengan posisi dan kapasitas orang-orang yang masuk pada daftar tersebut yakni tidak semua nama yang ada di surat itu memiliki kapasitas untuk maju sebagai calon Kepala Daerah. Disinilah awal mula munculnya gesekan diinternal Golkar di beberapa daerah itu.
Golkar Kota dan Kabupaten Tasik Mulai Menggeliat
Surat penunjukan Daftar Bakal Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Kader Partai Golkar Pada Pilkada Tahun 2024 yang turun ke Kota dan Kab Tasik sangat berbeda. Untuk Kota Tasik misalnya, dalam surat itu hanya tercantum satu nama yakni Mohamad Yusuf (urutan 64) yang juga sebagai Ketua DPD Golkar Kota Tasik.
Sementara untuk Kab Tasik terdapat tiga nama yakni Erry Purwanto, Iwan Saputra dan Yod Mitaraga (urutan 42, 43 dan 44). Tentu ini akan menimbulkan gesekan diinternal Golkar sendiri. Apa lagi ketiganya memiliki posisi yang strategis di partai Golkar. Erry Purwanto adalah Ketua DPD Golkar Kab. Tasik, Iwan Saputra salah seorang Anggota Bapilu DPD Golkar Jabar dan Yod Mintaraga adalah Anggota DPRD Prov Jabar.
Aktivis Sosial Budaya yang pituin warga Kab Tasik, Tatang Pahat melihat munculnya tiga kandidat di Kab Tasik itu, sepertinya Partai Golkar sedang melakukan proses fit and proper test. Apa lagi, lanjut Tatang, ketiga sosok yang diamanati Golkar itu masing-masing memiliki kapasitas serta pendukung yang fanatis.
Baca Juga: Pilkada Kab. Tasikmalaya Asep Sopari Makin Moncer, Mungkinkah Berpasangan Dengan Ade Sugianto?
“Saya kira ini bisa dilihat dari dua sisi ya seperti simalakama. Di satu sisi Golkar terlihat (seperti) demokratis dengan menawarkan figur-figur yang mumpuni di Kab Tasik itu. Disisi lainnya, ya Golkar sedang menciptakan dan menebar konflik internal,” papar Sutradara Teater ini.
Kata Tatang, bisa juga Golkar memiliki strategi untuk membaca kemungkinan yang akan terjadi dilapangan dengan menunjuk 3 orang tersebut. “Saya kira ketiganya pun memiliki kapasitas dan mereka kan bukan orang baru di Kab Tasik. Jadi kalau ini dianggap pertandingan, ya pasti serulah,” urai Tatang seraya tersenyum.
