IDEJABAR – Setelah sempat diguncang kabar bahwa kursi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto diincar Presiden Joko Widodo, belakangan ini posisi Airlangga tampaknya aman.
Dalam upaya mengambil alih Golkar, Jokowi dikabarkan menyeponsori Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk maju sebagai calon ketua PG, apakah itu melalui Musyawarah Nasional (Munas) normal atau kalau perlu via Munas Luar Biasa.
Namun niat Jokowi itu mendapat tentangan dari sesepuh Golkar seperti Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie.
Kedua tokoh senior Golkar ini berulangkali mengutarakan kepada publik bahwa terdapat aturan organisasi untuk menjadi ketua umum Golkar, tidak dapat begitu saja masuk, lantas jadi ketua, sebagaimana yang terjadi di Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Konsolidasi Dukungan
Sejalan dengan itu, Airlangga berhasil mengkonsolidasikan dukungan dari internal partai, apakah itu dari pengurus Dewan Pimpinan Daerah Provinsi (DPD I), Kabupaten/Kota (DPD II), dan organisasi sayap Golkar.
Konsolidasi internal para pengurus DPD Golkar dilaksanakan di Bali pertengahan Maret silam (15/3/2024), dibalut acara Buka Puasa Bersama dan Silaturahmi Pengurus, serta Syukuran atas kemenangan Golkar dalam Pemilu 2024.
Berbagai organisasi pendiri dan yang didirikan Golkar juga mengumumkan dukungan kepada Airlangga agar kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029.
Baca Juga: Bey Lantik Tiga Penjabat Kepala Daerah, Ingat, Komitmen Untuk Melayani Masyarakat