Masih berkutatnya pada nama dan figur-figur itu, jelas Nandang, itu membuktikan kaderisasi di parpol di Kab. Tasik tidak berjalan baik. Sehingga ada stagnasi estapet ke tokohan dilingkungan parpol itu sendiri. Padahal, begitu banyak tokoh yang bisa dimunculkan di Kab Tasik ini.
“Di Kab Tasik ini sangat banyak kemungkinan munculnya tokoh-tokoh baru terutama dari lembaga-lembaga keagamaan, pesantren dan tokoh masyarakat. Sayangnya itu belum tergali dengan maksimal, hingga yang muncul adalah tokoh-tokoh yang berlatar parpol semata,” papar pengajar di Sekolah Politik Anggaran (SEPOLA) Bandung.***