IDEJABAR – Debat Capres sesi terakhir Minggu, 4 Januari kemarin, terasa kehilangan gregetnya. Ke tiga Capres sepertinya saling menahan diri untuk tidak saling menyerang. Malah faktanya, dalam setiap masalah kalau tidak menambahkan, ya sesuai atau setuju dengan pernyataan Capres lainnya. Inilah baranglkali Debat Capres rasa Focus Group Discussion (FGD).
Padahal banyak program yang bisa diperdebatkan dan didalami, sehingga nantinya muncul semacam “konsep” bersama. Contoh tentang janji Anies akan angkat 700 ribu honorer jadi PPK, Prabowo yang akan mengirimkan 10 ribu siswa ke luar negri dan Ganjar yang selain memperbaiki fasilitas pendidikan juga kesejahteraan pendidik, utamanya di daerah terpencil harus mendapatkan perhatian ekstra.
Debat yang anti klimaks dan di luar ekspektasi publik
Salah seorang pengajar di Sekolah Politik Anggaran (SEPOLA) Bandung, Nandang Suherman, menyebutkan dalam debat terakhir itu terasa para kandidat saling menahan diri untuk tidak saling menyerang. Jadinya, kata Nandang, debat itu antiklimaks dan kehilangan kekritisannya.
Menurut Nandang, Anies lebih menguasai dan unggul untuk isu pendidikan, perlindungan perempuan dan perlindungan sosial. “Untuk isu stunting dan gizi buruk, nampaknya jadi debat kusir antara Prabowo dan Ganjar. Dan keduanya hanya memberikan tambahan bagi gagasan yang ditawarkan Anies,” papar Pengamat APBD ini kepada IDEJABAR via WhatsApp, Minggu, 4 Januari 2024.
![Debat Capres Kelima, Anies Baswedan Beri Jempol dan Tepuk Tangan ke Ganjar Pranowo](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/02/04/3276862526.jpg)
Khusus di tema perlindungan dengan tema bansos, lanjut Nandang, tema ini jadi arena saling melengkapi untuk Anies dan Ganjar dan keduanya mengkritisi pembagian banson yang terjadi akhir-akhir ini.
Di sesi tanya jawab, semakin terlihat mana Capres yang menguasai persoalan dengan detailnya. Dan yang muncul dalam sesi tanya jawab adalah masalah Pendidikan dan Kesehatan. “Pada sesi ini terasa Anies lebih menguasai,” tandas Nandang.
Baca Juga: Pesan Jokowi di Debat Terakhir: Jangan Serang Personal, Harus Adu Visi Misi
Sementara itu, Bambang S Setyawan, mantan Komisioner KPU Kota Tasik dan juga Advokat, mengatakan terasa ada ketegangan pada para peserta debat saat memaparkan visi dan misi. Anies yang biasanya rileks dan sistematis, kemarin terasa terburu-buru dan sedikit gugup.