Anies Baswedan Disambut Meriah di Ternate: Telah Lama Dikenal Memperjuangkan Masyarakat

- 26 Januari 2024, 17:00 WIB
Adi, eks Pengajar Muda Gerakan Indonesia Mengajar menyampaikan testimoni perjuangan Anies dkk.
Adi, eks Pengajar Muda Gerakan Indonesia Mengajar menyampaikan testimoni perjuangan Anies dkk. /Kedeputian Media dan Komunikasi Timnas AMIN/

IDEJABAR- Tak ada yang aneh bila kampanye Anies Baswedan di Ternate, Maluku Utara, Jumat (26/1/2024) disambut antusias masyarakat. Pasalnya, warga setempat telah lama mengenalnya dan menyimpan kenangan manis dari Anies, yang telah bergerak membangun masyarakat sejak 14 tahun lalu, melalui Gerakan Indonesia Mengajar (GIM).

Waktu itu Anies warga negara biasa, bukan pejabat, namun berjuang membangun pendidikan di daerah-daerah terpencil. Pengajar muda GIM bekerja di daerah terisolasi yang sarana transportasinya sangat sulit, listrik terbatas, dan tidak ada sinyal telepon, apalagi internet. 

Catatan kegiatan GIM disampaikan akun twitter @anas_pnk90 pada alamat: https://twitter.com/anas_pnk90/status/1750789633838120964

Gelombang pertama pengajar muda itu berkiprah setahun di Kabupaten Halmahera Selatan; Kabupaten Paser, Kalimantan Timur; Kabupaten Bengkalis, Riau; Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dan; Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.

Baca Juga: Anies Baswedan Kampanye di Padang, Massa Pendukung Perubahan Membludak

Teryata GIM menarik minat begitu banyak anak muda. Sejak 2010, sebanyak 204.607 pemuda Indonesia telah melamar untuk mengabdi. Dari jumlah itu terpilih 1.232 sebagai Pengajar Muda (“guru muda”) untuk melayani 349 desa di 251 Kecamatan, 38 Kabupaten, dan 27 Provinsi di seluruh Indonesia.

Kesaksian Adi dari GIM 

Wajarlah dalam kampanye hari ini datang sekitar 700 hadirin, menumpang kapal langsung dari Halmahera. Mereka mengucapkan terimakasih, mendukung, dan menyampaikan kesaksian perjuangan Anies bersama rekan-rekannya membangun bangsa.

Kesaksian ini disampaikan Adi. “Saya hadir di sini, kami menjadi saksi bahwa guru Indonesia Mengajar menerjang lumpur, masuk hutan, menyeberang banjir, naik katinting untuk mengajar di pelosok negeri pulau bacan,” seru Adi, yang disambut teriakan gembira dari hadirin.

“Mereka mengajar, bangun sekolah, perpustakaan, membagi buku, membagikan komputer, mendirikan rumah belajar; sudah mengirim pendekar ke Tanah Maluku,” tegas Adi.

Baca Juga: Ssstt… Ternyata Wacana Pemakzulan Jokowi Disukai Anggota DPR RI
Sampai sekarang catatan perjuangan itu masih tersimpan di dunia maya dan dapat dibaca ulang. Beberapa orang pengajar muda GIM menuliskan pengalamannya. Satu di antaranya ialah Mohamad Nurreza Rachman, yang tulisannya dapat dibaca pada alamat: https://indonesiamengajar.org/cerita-pm/mohamad-rachman/pengalaman-dan-impian-kisah-dibalik-menjadi-seoran

Anies sendiri mengatakan, kehadirannya ke Maluku, bukan hanya semata karena kampanye, melainkan meneruskan perjuangan yang dimulai 14 tahun silam.

Halaman:

Editor: Edi ES


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah