IDEJABAR - Pengamat Politik Citra Institute Yusak Farchan mengatakan, konsep zaken kabinet yang ingin dibentuk Calon Presiden 03 Ganjar Pranowo mungkin dilakukan, karena koalisi pengusungnya lebih ramping dari koalisi lain.
“Kalau bicara postur koalisi, relatif lebih ramping dibanding poros Pak Prabowo,” tegas Yusak pada Rabu (10/01/2024). Adapun paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD didukung oleh, PDIP, Perindo, PPP dan Hanura.
Meski ramping, menurut Yusak, Ganjar harus membuktikan, jika terpilih nanti dia memiliki kekuasaan penuh untuk menentukan siapa yang ada di kabinetnya. “Dibutuhkan keberanian presiden terpilih untuk keluar dari bayang-bayang intervensi partai politik pendukung,“ sebut Yusak.
Baca Juga: 20 Persen Dari Jumlah Total Kecamatan di Jabar Tidak Miliki SMA/SMK Negeri
Dekan FISIP Universitas Pamulang ini menambahkan, konsep zaken kabinet adalah suatu kabinet yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan bukan representasi dari suatu partai politik tertentu. Namun ada celah, dimana parpol masih bisa memasukkan elit mereka di kabinet.
“Karena seringkali, partai ini berlindung di balik background para menterinya dianggap ahli, atau profesional, meski dia kader partai. Kalau mau benar benar ya dipilih yang tidak punya atribut,” tandas Yusak.
Bagaimanapun presiden memiliki dua kekuasaan, sebagai pemimpin negara dan pemimpin pemerintahan. Presiden memiliki hak prerogatif, yang dalam beberapa masa kepemimpinan setelah pasca reformasi, kerap tersandera oleh partai pengusung. Jika Ganjar bisa membentuk zaken kabinet, tantangan berikutnya ada di DPR, dimana dia harus mampu mengkonsolidasikan kepentingan rakyat dengan anggota-anggota DPR dari berbagai partai.
Sebelumnya, Ganjar mengaku sudah mulai memikirkan langkah sat set, untuk membentuk zaken kabinet. "Hari ini sudah kita cicil, sudah menghitung betul secara teknokratis, kalau kemudian mau kita lakukan sebuah tindakan sat set, apa yang musti dilakukan pertama," kata Ganjar.