![Pejabat Kabupaten bandung Barat tengah mendapat pengarahan dari Pj. gubernur Jabar dan Sekda Pemprov Jabar di Aula KBB](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/06/27/1469713520.jpeg)
"Awalnya kami mengira bahwa urusan sawah ini hanyalah pompanisasi atau pengairan, benih dan pupuk. Nah walaupun sudah dipenuhi seperti itu, tetap harus diperhatikan bagaimana yang mengelola dan kondisi buruh taninya. Jadi mohon dicek juga keluarganya apakah sekolah, memiliki BPJS atau tidak. Jadi jangan sampai Bapak Ibu hanya menghitung panennya saja,” ujar Bey dalam sambutannya.
"Nanti dilaporkan kepada Pak Bupati bahwa hasil dari desa/kecamatan ini sekian ton. Tapi yang harus lebih diperhatikan lagi adalah bagaimana kesejahteraan petaninya,” imbuh Bey.
Kemudian terkait tingkat pengangguran terbuka di Kab Bandung Barat, tahun 2023 tercatat sebesar 8,11 persen dan penduduk miskin sebesar 10,52 persen. Untuk itu Bey meminta penurunan angka pengangguran difokuskan pada mereka yang menganggur lebih dulu.
"Tentu hal yang harus dilakukan, misalnya pelatihan wirausaha dan juga program wajib belajar supaya diperhatikan," pinta Bey seraya menegaskan bahwa yang tak kalah penting adalah angka stunting di Kab Bandung Barat mencapai 25,1 persen dan Jabar 21,7 persen.
Baca Juga: Sekda Jabar Herman : Kurangi Pengangguran, SMK Konsep Teaching Factory Harus Dimatangkan
Bey mendorong program penurunan angka stunting dengan memperhatikan gizi sejak dari perempuan yang akan menikah, Ibu hamil, dan anak-anak stunting.
"Kepada Pak Bupati, para camat, dan kepala desa untuk turun memperhatikan anak-anak stunting, juga program kepada ibu yang akan menikah, dan yang telah hamil supaya diperhatikan gizinya," tutur Bey serius.***