Network
IDEJABAR – Dalam upaya melakukan stabilitas harga beras di pasaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus melakukan berbagai upaya dan terobosan. Hal itu, tak lain agar harga yang beredar di pasaran bisa terjangkau oleh masyarakat.
Salah satu upayanya itu yakni adanya kepastian dari Dolog akan ketersediaan beras selama bulan Ramadhan, bahkan sebulan paska Ramadhan. Pemkot Bandung pun akan menggelar pasar murah dan GPM diberbagai titik di Kota Bandung.
Terus Berupaya Menstabilkan Harga Bahan Pokok Jelang Ramadhan
Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, mengaku berbagai upaya terus dilakukannya untuk mencapai stabilitas harga bahan pokok di Kota Bandung menjelang Ramadhan. Untuk beras misalnya, Pj melakukan sidak ke Gudang Bulog Bandung.
"Memastikan cadangan pangan pemerintah daerah, mendorong Bulog untuk melakukan distribusi beras SPHP melalui ritel dan toko modern, melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM)," tegas Bambang.
Setelah terus melakukan berbagai upaya, kata Bambang, kini terjadi penurunan terhadap harga beras medium, beras premium, cabe rawit merah dan cebe merah tanjung. Saat ini, urai Bambang, harga beras medium turun dari Rp15.500 menjadi Rp15.000, di atas HET sebesar 37,6 persen. Sementara beras premium turun dari Rp17.250 menjadi Rp17.000 dari HET sebesar 22,3 persen.
Dikatakan Bambang, meski harga beras belum stabil, pencapaian inflasi Kota Bandung bulan Februari 2024 sebesar 1,95 persen (YoY). Inflasi Kota Bandung ini yang terendah di antara sepuluh kota/kab se- Jabar dan jadi sampel perhitungan BPS.
Baca Juga: Temui PKL Pasar Tumpah Cikutra dan Cicadas, Ema Ajak PKL Pulihkan Bandung sebagai Parijs van Java
Bambang menuturkan, terdapat 8 rekomendasi saat rapat koordinasi HKBN 2024. Salah satunya ketersediaan 12 pangan pokok menjelang bulan Ramadhan dan Idulfitri mencukupi.
