WOW, Kopi Ekselsa Asal Sumedang Curi Perhatian Dunia, ASYIK ! Kopi Baru Beda Dengan Arabika dan Robusta

19 Mei 2024, 06:30 WIB
Saat Ryan dundang Pj. Gubernur Jabar untuk bercerita tentang kesuksesan memperkenalkan Kopi Ekselsa di Eropa /Foto : Humas Jabar/

IDEJABAR - Penjabat Gubernur Bey Machmudin mengaku bangga dengan Kopi Ekselsa asal Sumedang yang telah berhasil mencuri perhatian dunia internasional pada ajang World Brewers Cup 2024.  

World Brewers Cup 2024 digelar di Chicago, Amerika Serikat, pada 12-14 April lalu oleh World Coffe Events, event management berbasis di Dublin, Irlandia.  

Brewer asal Jawa Barat, Ryan Wibawa berhasil menjadi juara ketiga. Ryan mengungguli tiga brewer lain dari Australia, Prancis, dan Republik Ceko yang menempati peringkat keempat, kelima, dan keenam.  Ryan hanya kalah dari brewer asal Jepang di tempat kedua dan Austria di tempat pertama.  

Kopi Ekselsa Miliki Karakter Unik  

Kopi Ekselsa merupakan jenis kopi dengan karakteristik tersendiri yang berbeda dengan arabika maupun robusta. Atas pencapaian Kopi Ekselsa Sumedang, Bey Machmudin mengundang secara khusus Ryan Wibawa dan timnya ke Gedung Sate, Kamis lalu.  

"Mereka saya undang, karena Kopi Ekselsa dari Sumedang ini yang membawa Ryan menjadi juara tiga pada kejuaraan dunia," ujar Bey Machmudin.  

Kopi Ekselsa berasal dari Sumedang yang mengguncangkan Dunia saat Festival Kopi di Eropa

Dalam pertemuan yang berlangsung santai tersebut, Bey mengajak Ryan dan pelaku kopi ekselsa di Sumedang untuk mengembangkan kopi jenis baru ini bersama Dinas Perkebunan Jawa Barat.  

"Turut membanggakan, Jabar memiliki banyak sekali kopi dan mereka siap membantu memopulerkan dan menjelaskan kepada public dan Dinas Perkebunan menyatakan kesiapannya,” kata Bey bangga seraya menambahkan bahwa Jabar tidak hanya memiliki kopi saja. tapi ada juga teh, tebu, dan delapan produk kebun unggulan lainnya.  

Bey berjanji akan berupaya untuk mengembangkan setiap produk unggulan perkebunan agar dapat dikenalkan pada dunia internasional. "Satu-satu kita coba kembangkan, supaya menjadi kelas dunia, dan menjadi potensi (ekonomi) juga untuk kita," kata Bey penuh harap. 

Baca Juga: Pemkot Bandung Tambah 32 Lokus Percepatan: Optimis Tahun 2024 Capai Target Penurunan Stunting

Sementara itu, ditempat yang sama Ryan Wibawa menceritakan pengalamannya selama ikut kompetisi, bahwa ternyata dunia internasional masih banyak yang belum mengetahui jenis Kopi Ekselsa.  

"Kopi Ekselsa ini tidak hanya baru untuk kita, kemarin saat di Chicago banyak teman-teman kopi (brewer) negara lain belum pernah mencoba, jadi cukup menarik sebenarnya," cetus Ryan seraya menegaskan bahwa Kopi Ekselsa bisa jadi satu diversity (keragaman) kopi yang berasal dari Jabar.  

Ryan menjelaskan, Kopi Ekselsa memiliki karakteristik tersendiri, yakni aroma khas buah-buahan, cokelat dan rempah dengan rasa dominan yang manis. tapi bukan manis dengan gula.  

Baca Juga: Bantu Urai Kemacetan, Jalan Simpang Gedebage Selatan Menuju Masjid Raya Al-Jabbar Resmi Difungsikan

"Kopi ekselsa ini punya karakteristik rasa yang dominan manis seperti sugarcane (tebu) kalau saya bilang, dan Ekselsa ini bisa men-support kopi lainnya. Saya coba di kompetisi tersebut," jelas Ryan.  

Saat kompetisi, Ryan mencoba menggabungkan Kopi Ekselsa dengan kopi dari Panama dan Kolombia. "Saya coba gabungkan tiga kopi berbeda dan menyampaikan pesan spirit negara yakni Bhineka Tunggal Ika. Tiga kopi itu disatukan dengan experience yang berbeda," ucapnya.  

Merespons tawaran Penjabat Gubernur, Ryan siap berkolaborasi dalam upaya memperkenalkan kopi ekselsa kepada khalayak secara lebih luas lagi.  

"Harapannya tentu apa yang saya capai kemarin di Chicago bisa memberikan dampak yang positif tidak hanya untuk saya sendiri tapi juga untuk teman-teman semua di Jabar," katanya.  

Ada Juga di Cililin dan Kuningan  

Pengolah Kopi Ekselsa Ryan menjelaskan,  Kopi Ekselsa bisa diklasifikasikan sebagai jenis liberoid atau liberika.  

"Jenis Kopi Ekselsa di Jabar itu peninggalan dari Belanda, jadi pohonya tinggi besar, dengan karakter berbeda dari arabika dan robusta yang hanya bertahan 15 tahun lalu ditanam ulang," kata Ryan.  

Baca Juga: Amanda Soemedi Apresiasi : Kader PKK Jabar Tampil di Jambore Nasional dan Parade Kriya Budaya

Ryan menjelaskan, karena pohonnya yang tinggi dan besar, Kopi Ekselsa memiliki keunggulan untuk menyediakan oksigen secara alami.  

"Ekselsa ini semakin besar produktivitas buah kopinya akan semakin tinggi. Kaitannya dengan krisis iklim misalnya, bisa membantu juga untuk ketersediaan oksigen secara alami," kata Ryan.  

Saat Ryan demo pembuatan Kopi Ekselsa di hadapan Pj. Gubernur Jabar

Ryan menambahkan, Kopi Ekselsa memiliki pendekatan berbeda dalam pengolahannya sampai bisa dinikmati dalam cangkir atau sloki.  

"Jadi memang harus memahami dulu morfologi dari buah kopinya. Untuk mendapatkan ekselsa yang cukup nikmat diminum harus melalui pendekatan (khusus), proses yang cukup panjang," jelas Ryan.  

Baca Juga: Bey Machmudin: Pemprov dan DPRD Jabar Pastikan PPDB 2024 Adil dan Transparan

Ryan menyebutkan, Kopi Ekselsa selain ada di Sumedang juga ada di Cililin (Kabupaten Bandung Barat), dan Kabupaten Kuningan.  

"Harapannya ada edukasi dari Disbun Jabar, bisa mengedukasi dulu bahwa ekselsa itu jenis kopi lainnya bukan termasuk ke dalam arabika maupun robusta, jadi bisa dinikmati dulu," terang Ryan.***

 

 

Editor: Edi Purnawadi

Sumber: Humas Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler