Network
IDEJABAR - Siapa yang tidak kenal dengan Teja Paku Alam, penjaga gawang Persib Bandung ini selalu gigih dalam setiap permainan dan memang dia sangat mendedikasikan diri untuk Persib mengingat dia lahir dari keluarga sepak bola. Termasuk pada saat permainan semalam final leg 2 Championship series Liga 1 antara Persib Bandung vs Madura United, meski masuk dibabak kedua namun kiprahnya dari awal liga turut menyumbang berbagai prestasi hingga Persib menjadi Juara.
Teja Paku Alam lahir di Painan, Sumatera Barat, pada tanggal 14 Maret 1994 saat ini berumur 30 tahun. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan dunia sepak bola, karena ayahnya, Yusman ZK, merupakan seorang pelatih sepak bola di kampung halamannya.
Tentu saja dengan lahir dari keluarga dari pesepakbola ini, bakat alami Teja dalam mengawal gawang mulai terlihat sejak dini, dan ia pun mulai mengikuti berbagai akademi sepak bola di usia muda.
Penjaga Mistar Gawang Persib Bandung
Perjalanan profesional Teja dimulai bersama klub Sriwijaya FC pada tahun 2013. Di sana, ia menunjukkan performa yang gemilang dan berhasil menjadi kiper utama tim. Kemampuannya yang luar biasa dalam menjaga gawang mengantarkan Sriwijaya FC meraih berbagai prestasi, termasuk juara Piala Presiden 2018.
Pada tahun 2019, Teja memutuskan untuk hengkang dari Sriwijaya FC dan bergabung dengan Semen Padang FC. Di klub barunya ini, Teja tetap menunjukkan performa yang konsisten dan menjadi salah satu pemain kunci tim.
Pada tahun 2020, Teja Paku Alam resmi bergabung dengan Persib Bandung. Kehadirannya di tim Maung Bandung disambut dengan antusiasme besar dari para Bobotoh, sebutan bagi para suporter Persib.
Ia langsung menjelma menjadi kiper utama Persib dan menunjukkan performa yang luar biasa. Kegemilangannya dalam menjaga gawang Persib mengantarkan timnya meraih gelar juara Liga 1 2022/2023.
