Network
IDEJABAR – Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) berencana akan membuat hajatan besar berskala Internasional. Gelaran bertajuk Tasik International Arts Festival (TIAF) itu rencananya akan menampilkan karya seniman-seniman mancanegara dari berbagai bidang seni.
Hal itu terungkap saat digelar Rapat Koordinasi (Rakor) antar Rumpun Seni yang ada di DKKT. Agenda tahunan seperti Kibar Budaya dan Anugerah Budaya tetap ada, karena itu sudah merupakan kalender tahunan DKKT.
Masih Melobi Beberapa Lembaga Kebudayaan Asing Yang Ada Di Jakarta.
Ketua DKKT, Bode Riswandi mengaku soal nama itu masih tentatif dan masih sangat bisa berubah. Namun untuk memudahkan melakukan komunikasi dengan pihak luar, kata Bode, kami menggunakan TIAF.
Dalam TIAF nanti, urai Bode, tentu pihaknya sangat membuka diri bagi seniman-seniman Tasik untuk melakukan kolaborasi atau diskusi seputar Seni dan Kebudayaan. Bahkan rencananya dalam TIAF nanti akan ada sesi work shop.
“Ya tentu kita harus memanfaatkan mereka semaksimal mungkin terutama dalam bidang yang mereka geluti selama ini. Ini semacam sharinglah agar kita jadi terbuka denga apa yang mereka lakukan,” papar Bode seraya menyebutkan, saat ini pihaknya terus membangun komunikasi dengan beberapa Lembaga Kebudayaan Asing.
Bahkan pihak DKKT pun sedang berencana untuk sowan ke beberapa Perguruan Tinggi Seni yang ada di Jakarta, Bandung, Jogja dan Solo. “Moga-moga bisa kita lakukan agar dapat kepastian,” ungkap Bode kepada IDEJABAR seusai Rakor di GKT, Sabtu kemarin.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya, Dedi Mulyana, menyambut baik rencana itu. Kata Dedi, pihaknya siap mensuport agenda TIAF yang berskala internasional itu.
“Insya Alloh, kami disini siap mensuport agenda TIAF dan ini bisa jadi agenda spesial buat kami. Ini kan bisa disupport juga di Calender of Event atau COET yang telah kami publish,” tutur Dedi saat dihubungi IDEJABAR via selulernya, Minggu (07/04/24)***
