Pilkada Kota Tasik 2024 : HEBATLAH! KPU Telah Menabuh Genderang Perang, Posisi Wakil Wali Kota Jadi Penentu

- 7 Juni 2024, 12:00 WIB
Balekota Tasikmalaya
Balekota Tasikmalaya /Foto : Dok Humas Pemkot/

IDEJABAR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tasikmalaya telah melaunching acara Medal Pilkada Kota Tasik Tahun 2024 KPU Kota Tasik di Dadaha, Minggu kemarin. Medal Pilkada Kota Tasik Tahun 2024 ini jadi titik dimulainya tahapan Pelaksanaan Pilkada serentak di Kota Tasik termasuk louncing jingle dan maskot Pilkada Kota Tasik tahun 2024.  

Sayangnya, riuhnya Pilkada Kota Tasik ternyata dibarengi dengan kemunculan berbagai kekhawatiran dikalangan pengamat, tokoh dan penggiat demokrasi. Mereka mengaku khawatir dengan kondisi Pilkada Kota Tasik saat ini.  

Pasalnya, jika mengacu pada Pileg dan Pilpres yang baru lalu, maka politik uang, kembali akan menjadi tumpuan utama. Sehingga, ruang demokrasi dalam memilih menjadi tumpul dan terdegradasi.  

Baca Juga: Pilkada Kota Tasik 2024 : WOW! Full Senyuman, Namun Kering Gagasan

Tapi disisi lainnya, Pilkada Kota Tasik ini bisa menjadi arena pertarungan yang fair dan terbuka. Karena, dalam di Pilkada Kota Tasik saat ini tidak ada calon dari petahana. Karena calon petahana kerap dituding dan dicurigai selalu memobilisasi ASN dan memiliki dana khusus untu meraih suara.  

Dalam Pilkada Kota Tasik Posisi Wakil Wali Kota Jadi Kunci Kemenangan!  

Pengamat Sosial Politik, Peneliti dan Dosen di Universitas Islam K.H. Ruhiat (UNIK) Cipasung, Maulana Janah, menyebutkan berpegang pada data yang ada bahwa pilkada Kota Tasik tahun 2007, 2012 dan 2017 hanya diikuti oleh 3 pasang calon. Sehingga, meski dalam Pilkada Kota Tasik saat ini telah ada 4 poros, namun dirinya meyakini Pilwalkot Kota Tasik hanya akan diikuti 3 atau 2 pasang calon.  

Menurut Maulana, yang perlu diamini saat ini bahwa dalam Pilkada Kota Tasik posisi Wakil Wali Kota menjadi kunci kemenangan. Untuk itu, keberadaan  calon kader akan jadi rebutan atau malah tersisihkan.  

Pilkada Serentak 2024
Pilkada Serentak 2024

“Sebagai contoh, lambatnya Ivan Dicksan ditetapkan sebagai calon oleh salah satu partai, karena adanya tarik-menarik di dalamnya. Faktanya sampai saat ini Ivan masih belum deal, padahal baligo serta dukungan sudah cukup banyak untuknya,” urai Maulana kepada IDEJABAR via pesan elektriknya, Jum’at pagi (07/06/24).  

Dikatakan Maulana, Pilkada Kota Tasik ini sangat sexy, karena banyak benturan di dalamnya. Keluarga Mayasari misalnya, diprediksi akan pecah karena faktor Azies yang juga maju. Sementara Gerindra telah mendeklarasikan Viman sebagai calon yang juga datang dari Keluarga Mayasari.  

Halaman:

Editor: Edi Purnawadi

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah