Pilkada Kab Tasik 2024 : WADUH! Efek Gerindra Pilih Cecep Untuk Z1, Asep Sopari Banjir Ucapan Selamat

- 30 Mei 2024, 13:00 WIB
Asep Sopari Al Ayubi saat menunaikan ibadah haji
Asep Sopari Al Ayubi saat menunaikan ibadah haji /Foto : Dok Pribadi/

IDEJABAR - Efek dari keputusan Partai Gerindra memilih Cecep Nur Yakin sebagai Calon Bupati Tasikmalaya yang diusungnya, Asep Sopari Al Ayubi justru banjir ucapan selamat dari simpatisannya. Pasalnya, saat penandatanganan kerjasama antara Koalisi Tasik Maju (KTM : PPP, PAN, Demokrat) dengan Partai Gerindra disebutkan bahwa posisi Z2 jadi jatah Partai Gerindra.

Baca Juga: Pilkada Kab. Tasik 2024 Bangun Kekuatan Besar : DASYAT! Ketum PPP Langsung Kontak Petinggi Gerindra

Sementara itu, selama ini Partai Gerindra mengusung dua orang yakni KH. Atam Rustam pada posisi Z1 dan Asep Sopari Al Ayubi pada posisi Z2. Ketika Partai Gerindra memutuskan memilih Cecep NY sebagai Z1, maka secara otomatis posisi Z2 jadi milik Asep Sopari Al Ayubi. Apa lagi, KH. Atam Rustam dengan tegas menolak untuk menjadi Z2-nya Cecep Nurul Yakin.  

Gerindra Perlu Kawin Dengan “Partai Hijau”  

Asep Sopari Al Ayubi saat dimintai komentarnya seputar konstalasi politik yang terjadi di partainya,  mengaku apapun keputusan partai ia siap menjalaninya. Bagi Asep, posisi Z1 atau Z2 adalah amanah masyarakat yang harus diemban dan diwujudkan pada apa yang namanya program yang berpihak pada masyarakat.  

Baca Juga: Pilkada Kab. Tasik : TRAGIS! KH. Atam Gagal Jadi Calon Z1, Gerindra Lebih Milih Cecep NY Di Z1

“Insya Alloh apapun keputusan partai, saya harus siap menerima dan menjalankannya, Dan ini wujud komitmen saya kepada partai,” tulis Asep kepada IDEJABAR lewat pesan elektriknya, Kamis (30/05/24) yang saat ini, Asep tengah beribadah haji.  

Sementara itu, berkaitan dengan sikap Partai Gerindra yang lebih memilih Cecep Nur Yakin ketimbang KH. Atam Rustam sebagai Calon Bupati yang diusungnya, pengajar Universitas Islam KH. Ruhiyat Cipasung, Maulana Janah, mengatakan ada banyak pertimbangan seseorang gagal dicalonkan oleh partainya. Salah satu pertimbangannya, kata Maulana, bisa dari hitung-hitungan tingkat popularitas, elektabilitas dan tingkat kesukaan masyarakat terhadap calon tersebut. 

 

Maulana Janah ungkap terakait petisi baik untuk mengawal demokrasi, asal jangan menodai demokrasi yang akhirnya menodai demokrasi./facebook/Maulana Janah
Maulana Janah ungkap terakait petisi baik untuk mengawal demokrasi, asal jangan menodai demokrasi yang akhirnya menodai demokrasi./facebook/Maulana Janah

“Jika calon yang akan diusungnya masih rendah elektabilitasnya, biasanya  parpol akan melirik tokoh lain yang memiliki prasyarat seperti diatas. Apa lagi pelaksanaan pilkada sudah dekat,” tutur penulis buku Pilkada Di Kab Tasik kepada IDEJABAR via pesan elektriknya, Kamis (30/04/24).  

Halaman:

Editor: Edi Purnawadi

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah