Pilkada Kota Tasikmalaya. Sexy dan Figur Wakil Wali Kota Jadi Penentu

- 9 April 2024, 09:30 WIB
Ilustrasi Pilkada Serentak 2024 - Khusus di Jawa Barat, selain akan memilih Gubernur (Pilgub), juga ada 27 Kabupaten (Kab) dan Kota yang akan memilih Bupati (Pilbup) dan Wali Kota (Pilwalkot).
Ilustrasi Pilkada Serentak 2024 - Khusus di Jawa Barat, selain akan memilih Gubernur (Pilgub), juga ada 27 Kabupaten (Kab) dan Kota yang akan memilih Bupati (Pilbup) dan Wali Kota (Pilwalkot). /Antara/Afif/fqh/

IDEJABAR – Pilkada Kota Tasikmalaya telah melahirkan empat poros yakni Poros PAN-Golkar, PKB-PKS, P3-Demokrat dan Gerindra-PBB. Poros PKB-PKS yang paling akhir deklarasi tidak menampik jika poros PKB-PKS merupakan buntut kemesraan di Pilpres saat mengusung pasangan AMIN.

Dari keempat Poros itu baru dua Poros yang dengan tegas menyebut calonnya yakni M.Yusuf dari Poros Golkar-PAN dan Viman Alfaridzi dari Poros Gerindra-PBB. Dua poros lainnya menyebutkan dalam posisi fleksible, karena hanya mengamankan dulu tiket untuk bisa mencalonkan.

Pertarungan yang sexy dan akhirnya akan mengerucut

Pengamat Sosial Politik, Peneliti dan Dosen di Universitas Islam K.H. Ruhiat (UNIK) Cipasung, Maulana Janah, mengatakan bahwa walaupun dalam Pilkada sekarang terdapat 4 poros, dia meyakini Pilwalkot Kota Tasik hanya akan diikuti 3 pasang bahkan mungkin 2 pasang. Menurut data yang ada, kata Maulana, pilkada tahun 2007, 2012 dan 2017 di Kota Tasik hanya diikuti oleh 3 pasang calon.

Dikatakan Maulana, dalam Pilkada Kota Tasik saat ini posisi Wakil Wali Kota menjadi kunci kemenangan. Untuk itu, keberadaan  calon kader akan jadi rebutan atau malah tersisihkan.

“Lambatnya Ivan ditetapkan calon oleh salah satu partai, karena adanya tarik-menarik di dalamnya. Malah prediksi saya, akhirnya posisi Ivan akan bergeser ke posisi Wakil. Faktanya sampai saat ini Ivan masih belum deal, padahal baligo serta dukungan sudah banyak untuknya,” urai Maulana kepada IDEJABAR via pesan elektriknya, Minggu (08/04/24).

Maulana Janah ungkap terakait petisi baik untuk mengawal demokrasi, asal jangan menodai demokrasi yang akhirnya menodai demokrasi./facebook/Maulana Janah
Maulana Janah ungkap terakait petisi baik untuk mengawal demokrasi, asal jangan menodai demokrasi yang akhirnya menodai demokrasi./facebook/Maulana Janah

Dikatakan Maulana, Pilkada Kota Tasik ini sangat sexy, karena banyak benturan di dalamnya. Keluarga Mayasari misalnya, diprediksi akan pecah karena faktor Azies yang juga maju. Sementara Gerindra telah mendeklarasikan Viman sebagai calon yang juga datang dari Keluarga Mayasari.

“Saya kira Gerindra harus belajar dari dua kekalahan beruntun di Kota dan Kab Tasik. Kekalahan itu bukan karena lawannya lebih bagus, tapi karena strategi Gerindra yang mudah terbaca dan keberadaan calon yang diusungnya tidak bersejajar dengan calon yang diusung partai lainnya,” papar Maulana.

Baca Juga: Pilkada Kota Tasikmalaya. Gerindra Tetap Optimis Bisa Wujudkan Koalisi Besar

Halaman:

Editor: Edi Purnawadi

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah