Pilkada Kabupaten Tasikmalaya. Regenerasi Politik Di Kabupaten Tasik Cenderung Stagnan

- 5 April 2024, 09:30 WIB
Kantor Bupati Kab. Tasikmalaya di Singaparna
Kantor Bupati Kab. Tasikmalaya di Singaparna /Foto : KOlase Medsos/

IDEJABAR – Tidak bisa dipungkiri adanya anggapan yang menyebutkan bahwa dinamika politik di Kabupaten Tasikmalaya itu stagnan. Apa lagi, jika dikaitkan dengan caleg-caleg terpilih dan nama-nama yang muncul dalam bursa Calon Bupati.

Faktanya, Pilkada Kab. Tasikmalaya masih diramaikan oleh nama-nama yang pada Pilkada lalu pun muncul. Sebut saja Ade Sugianto, Cecep Nurul Yakin, Iwan Saputra, Iip, Atam Rustam ditambah nama yang baru Asep Sopari Al Ayubi yang akan didukung oleh Gerindra.

Sejumlah pengamat mengaku pesimis akan munculnya inovasi baru, jika dikaitkan dengan nama kandidat yang muncul itu. Pasalnya, nama-nama kandidat yang muncul sekarang itu sangat mudah ditelusuri prestasi dan kinerjanya.

Kader Internal Parpol Mulai Berani Tampil

Pengamat Sosial Politik yang juga Dosen Universitas Islam KH. Ruhiat Cipasung, Maulana Janah, menyebutkan jika dilihat dari sejarah pilkada di Kab. Tasikmalaya  tahun 2006, 2011, 2016 dan 2020 pilkada itu selalu diikuti banyak calon. Namun, kata Maulana, saat ini terasa sangat berbeda dengan beberapa tahun ke belakang. Pasalnya, partai-partai mulai berdenyut dan sudah berani mengusung kader internalnya.

“Gerindra, PKB, PDIP, Golkar dan PPP sekarang terlihat akan mengusung kader internalnya. Tapi calon diluar parpol juga bisa muncul seiring dengan situasi politik daerah yang terus berkembang,” jelas Maulana kepada IDEJABAR via pesan elektriknya, Kamis (04/04/2024).

Sederet nama yang diduga akan maju dalam Pilkada Kab Tasik 2024 nanti
Sederet nama yang diduga akan maju dalam Pilkada Kab Tasik 2024 nanti

Memang harus diakui, urai Maulana, bagi kader partai yang  masih menunggu pelantikan Anggota DPRD untuk mengikuti pencalonan di pilkada itu sangat berat. Karena hal itu, jelas Maulana, terkait waktu dan ongkos politik yang telah dipakai saat pileg.

“Sejatinya, jika partai ingin mengusung kader, seharusnya partai fokus menyiapkan kadernya untuk maju di pilkada. Sehingga konsentrasi dan dana politiknya tidak terberai kemana-mana ke pileg misalnya,” tegas Maulna.

Ditempat terpisah Staf Pengajar Sekolah Politik Anggaran (SEPOLA) Bandung, Nandang Suherman berharap agar pilkada mendatang harus dijadikan momentum untuk lahirnya pemimpin baru yang lebih peduli, progresif dan inovatif. Hal itu agar kondisi dan lajunya Pemkab Tasik ke depan tidak “berjalan ditempat”.

Halaman:

Editor: Edi Purnawadi

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah