Network
IDEJABAR – Pilkada Kota Tasikmalaya telah melahirkan dua Poros Koalisi dan satu Mandiri. Kedua poros itu Golkar-PAN dengan mengusung M. Yusuf sebagai calon Wali Kota. Poros P3-Demokrat belum menetapkan calon yang akan diusungnya. Poros Gerindra dengan mengusung Viman Alfaridzi sebagai calon Wali Kota, namun belum ada parpol yang bergabung.
Sementara itu, empat parpol lainnya yakni PKS, Nasdem, PKB dan PDIP hingga kini belum bergabung dengan ketiga poros tersebut. Atau memang ke empat parpol itu akan membentuk Poros baru, entahlah…
Koalisi Ketiga Poros Masih Cair dan Dinamis
Pengamat politik yang juga Wakil Direktur Pasca Sarjana Universitas Siliwangi Tasik, Dr. Yusuf Abdullah menyebut peta koalisi Demokrat-P3 dan Golkar-PAN serta yang mandiri Gerindra terlihat masih cair dan dinamis. Sehingga, kata Yusuf, dalam perjalanannya nanti masih sangat mungkin berubah.
“Hal yang membuat terlihat cair dan dinamis dari ketiga poros itu, ya karena mereka belum dengan tegas menyebut Pasangan Calon atau Paket Calon yang akan diusungnya. Sehingga bongkar pasang paket calon itu masih sangat memungkinkan,” tutur Yusuf kepada IDEJABAR via pesan elektriknya, Sabtu (23/03/24).
Munculnya dinamika dalam poros yang telah terbangun itu, menurut Yusuf, sangat bagus untuk pendidikan politik bagi masyarakat. Artinya, lanjut Yusuf, dinamika yang terjadi dalam tubuh poros dan parpol itu bisa membuka wawasan politik masyarakat.
“Sekarang kan tinggal bagaimana parpol-parpol atau poros itu membangun komunikasi dengan parpol lainnya. Karena ya harus kita akui, belum lazim dalam perpolitikan kita sebuah parpol bermain sendirian. Pasti harus berkoalisi,” tandas Yusuf yang juga mantan Komisioner KPU Kota Tasikmalaya ini.***
