Network
IDEJABAR - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) turut aktif memperjuangkan nasib rakyat Palestina, yang sedang menghadapi gempuran keras dari Pemerintah Israel.
Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keberatan terhadap Joint Statement (pernyataan bersama) G20 Parliamentary Speaker's Summit atau P20 ke-9 di India pada Sabtu silam, karena tidak menyinggung isu perdamaian Palestina.
Pernyataan bersama itu hanya menyinggung dampak perang di Ukraina, tetapi tidak menyebut perang Israel-Palestina, yang dalam waktu singkat sudah memakan korban 2.300 jiwa dan 8.900 korban luka-luka di kedua belah pihak.
"Keberatan ini dibuat bukan karena kami tidak menyetujui isu Ukraina, tapi karena tidak dimasukannya isu lain di dunia seperti persoalan Palestina sehingga seakan menjadi tidak seimbang," kata Puan dalam keterangan tertulis yang disampaikan ke Parlementaria, laman resmi DPR RI (14/10/2023).
Bukan hanya Indonesia, Turki, China, Afrika Selatan dan Rusia, juga menandatangani keberatan ini.
Adapun adalah kesimpulan dari berbagai sesi sidang P20 Summit yang merupakan forum parlemen negara-negara G20. Organisasi G20 adalah forum 20 negara di dunia, yang berupaya menemukan penyelesaian bersama atas kondisi ekonomi global. Forum ini mewakili 80 persen ekonomi dunia, 75 persen perdagangan internasional, dan 2/3 populasi dunia.
“Kami berharap keberatan yang disampaikan Indonesia, Turki, China, Afrika Selatan dan Rusia dapat dipertimbangkan oleh forum P20 sehingga isu mengenai perdamaian di Palestina juga mendapatkan perhatian,” ungkap Puan dengan tegas.***
