Audit Kasus Stunting Di Kota Bandung: HEBATLAH! Masyarakat Beresiko Stunting Dapat Bantuan dan Edukasi

- 20 Juni 2024, 10:30 WIB
Presiden Jokowi bersama istri saat meninjau pelaksanaan pencegahan Stunting di Bogor
Presiden Jokowi bersama istri saat meninjau pelaksanaan pencegahan Stunting di Bogor /Foto : Humas Jabar/

IDEJABAR – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, melakukan audit kasus stunting di sejumlah kelurahan. Dua Kelurahan dijadikan lokasi audit stunting yakni Kelurahan Babakan Sari dan Kiaracondong.  

Di titik ini, sebanyak 4 keluarga yang berisiko stunting mendapat bantuan dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Bandung dan organisasi masyarakat seperti Lazispersis.  

Baca Juga: ADA PROMO Pemutihan Pajak Kendaraan di Jabar, Berupa Apa Saja? Ini Penjelasan dan Syaratnya

Sebagai informasi, kegiatan Audit Kasus Stunting pekan ini dilaksanakan pada 19-20 Juni 2024 dengan menyasar total 4 kecamatan dengan 16 penerima manfaat.  

DPPKB Sasar Keluarga Beresiko Stunting  

Menurut Subkor Pendayagunaan Penyuluh dan Kader KB DPPKB Kota Bandung, Rita Amanah kegiatan ini melibatkan sejumlah OPD dan menyasar keluarga berisiko stunting antara lain anak usia 0-24 bulan (Baduta), ibu hamil, dan ibu pascamelahirkan.  

"Kami menyerahkan sejumlah bantuan, juga kami memberikan  edukasi kepada masyarakat terkait kesehatan dan gizi," ujar Rita kepada wartawan di lokasi, Rabu (19/06/24).  

Ilustrasi stunting.
Ilustrasi stunting.

Di samping audit, upaya penurunan dan pencegahan kasus stunting baru pun dilakukan dengan melibatkan Tim Pendamping Keluarga (TPK). Di Kota Bandung, ada 1.883 TPK yang ditargetkan mendampingi 40 keluarga per TPK.  

"Mereka mendampingi dari tiap-tiap sasaran. Kami targetkan 40 keluarga sasaran risiko stunting untuk satu tim," kata Rita serasa berharap dan optimis, Pemkot Bandung dapat mencapai target prevalensi stunting sesuai target nasional yakni 14 persen di tahun 2024. 

Sementara itu, Lurah Babakan Sari, Heri Susanto menyebut kegiatan ini merupakan kolaborasi yang luar biasa dari sejumlah OPD yang ada di Kota Bandung.  

Baca Juga: DARAJAT PASS, Objek Wisata di Garut yang Cocok Buat Healing Saat Libur Panjang Sekolah 2024

Diharapkan Heri, semangat juang di tubuh Pemkot Bandung dapat mewujudkan penurunan angka prevalensi stunting pada tahun 2024 dapat sejalan dengan target nasional.  

Pada kesempatan itu, Hermawan dan Nur selaku penerima manfaat menyampaikan terima kasih atas perhatian yang telah diberikan oleh Pemkot Bandung sasaran keluarga standing. Lewat audit ini, keduanya mengaku banyak mendapat edukasi yang bermanfaat.  

Sebagai informasi Hermawan dan Nur Azizah merupakan keluarga rentan stunting dengan kategori ibu hamil.  

Baca Juga: WOW! Pemkot Bandung Miliki 880.000 Lansia Dapat Penghargaan Komitmen Pada Kesejahteraan Lansia

"Tadi kami mendapat bimbingan banyak dan dapat pemahaman yang bagus. Misalnya dijelaskan soal kehamilan trisemester pertama, lalu kiat-kiat mengatasi kendala saat kehamilan,' ujar Hermawan  

Disebutkan Hermawan, bentuk perhatian pemerintah dalam menekan angka stunting ini sudah bagus. Dengan program audit, kondisi setiap ibu hamil jadi terpantau.  

"Setahu kami ini belum pernah ada. Jadi kami merasa sangat terbantu," kata Azizah. 

 Baca Juga: Perpustakaan Kota Bandung : HADELAH! Luncurkan Platform ASIIK Untuk Perpustakaan Digital

Di tempat yang sama, Yanti Susanti bercerita pada audit kali ini putranya mendapat bantuan makanan bergizi. Ia berharap, sang buah hati dapat tumbuh sehat dan mencapai cita-citanya. "Saya mah kepengin anak-anak sekolah tinggi dan sehat aja," tutur Yanti.  

Sebagai informasi, titik-titik pelaksanaan Audit Stunting Tingkat Kota Bandung 19-20 Juni 2024, antara lain: Kelurahan Wates Kecamatan Bandung Kidul, Kel. Cijerah Kec. Bandung Kulon. Kel. Babakan Sari Kec. Kiaracondong dan Kel. Cipamokolan Kec. Rancasari.***

 

Editor: Edi Purnawadi

Sumber: Humas Kota Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah